Latest Games :

3 HAL YANG MENYEBABKAN IBLIS MENANGIS

Jumat, 29 Maret 2013 | 0 komentar

   JERIT TANGISAN IBLIS

Dalam Kitab Al Jami' Liahkam Al-Qur'an karya Imam Al Qurthubi dijelaskan bahwa ada 3 hal yang bisa menyebabkan iblis menangis dengan sekeras-kerasny-a.

"PERTAMA"

Ketika diturunkannya Surat Al Fatihah, yang mana surat ini adalah surat yang paling afdhol di dalam Al-Qur'an. Jadi dimanapun dan kapanpun surat alfatihah dibaca, iblis laknatullah akan menjerit dan menangis.

"KEDUA"

Kelahiran Nabi Muhammad SAW, makhluk yang paling mulia sejagad raya. Karena berkat bimbingan Beliau, orang yang sudah memiliki dosa setumpuk gunung bisa terhapus dosanya hanya dengan mengucapkan syahadat saja.
Sebagai contoh saja, pada zaman Rasulullah SAW ada orang yang tua renta kisaran berumur 100 tahun lebih mengadu kepada Rasulullah SAW.
"Ya Rasulullah, apakah agamamu bisa menghapuskan dosa-dosa yang telah aku perbuat, yang mana dosaku setumpuk gunung, berzina, mabuk, berjudi dan sebagainya dan kalau dikumpulkan akan melebihi dosa orang yang paling banyak dosanya di muka bumi ini," kata orang tua itu.
"Bisa," jawab Rasulullah SAW
"Lalu apa yang harus aku lakukan?" tanya orang tua itu.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda,
"Ucapkanlah Syahadat."
Kemudian orang tua itu pergi menuju rumahnya.
Selang 3 hari kemudian terdengarkabar kalau orang tua itu meninggal dunia dan Rasulullah SAW pun bersabda,
"Orang tersebut termasuk golongan orang yang masuk surga."

"KETIGA"
Ucapan salam.
Ternyata ucapan salam dari seorang mukmin pada mukmin lainnya bisa membuat iblis menangis dengan kerasnya.
Hal ini seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, Ibnu Abbas berkata,"Sesung- ­guhnya iblis yang terkutuk itu akan menangispada saat seorang mukmin bersalam dan dia (iblis) berkata,"Aduh, celakanya, kedua mukmin itu tidak akan berpisah melainkanakan diampuni dosa-dosanya."
Rasulullah SAW sendiri sangat menekankan ucapan salam bagi seorang mukmin sebelum perkataan lain diucapkan. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa yang berbicara sebelum memberi salam, maka janganlah kamu jawab."
Hadits lainnya ada yang mengatakan. Rasulullah SAW bersabda,
"Orang yang berkendaraan hendaklah memberi salam kepada orang yang berjalan kaki, orang yang berjalan kaki hendaklah memberi salam kepada orang yang duduk, dan orang yang sedikit hendaklah memberi salam kepada orang yang banyak."

Itulah 3 hal yang bisa membuat iblis menangis denga keras. Sungguh sangatlah beruntung kita ini dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW.
"Allahumma Sholli 'Alaa Muhammad..."
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...

Salam santun dan keep silaturahim ...

http://irman85.blogspot.com/
 

Continue Reading

MACAM MACAM PUASA SUNNAH

Selasa, 19 Maret 2013 | 0 komentar

 10 PUASA SUNNAH


http://www.facebook.com/irman.sopianudin
1. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Baik dilakukan secara berturutan ataupun tidak. Keutamaan puasa romadhon yang diiringi puasa Syawal ialah seperti orang yang berpuasa selama setahun (HR. Muslim).

2. Puasa Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Yang dimaksud adalah puasa di sembilan hari yang pertama dari bulan ini, tidak termasuk hari yang ke-10. Karena hari ke-10 adalah hari raya kurban dan diharomkan untuk berpuasa.

3. Puasa Hari Arofah
Yaitu puasa pada hari ke-9 bulan Dzuhijjah. Keutamaan: akan dihapuskan dosa-dosa pada tahun lalu dan dosa-dosa pada tahun yang akan datang (HR. Muslim). Yang dimaksud dengan dosa-dosa di sini adalah khusus untuk dosa-dosa kecil, karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan jalan bertaubat.

4. Puasa Muharrom

Yaitu puasa pada bulan Muharrom terutama pada hari Assyuro’. Keutamaannya adalah bahwa puasa di bulan ini adalah puasa yang paling utama setelah puasa bulan Romadhon (HR. Bukhori)

5. Puasa Asyura
Hari Asyura adalah hari ke-10 dari bulan Muharrom. Nabi sholallohu ‘alaihi wasssalam memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari Asyura ini dan mengiringinya dengan puasa 1 hari sebelum atau sesudahnhya. Hal ini bertujuan untuk menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani yang hanya berpuasa pada hari ke-10. Keutamaan: akan dihapus dosa-dosa (kecil) di tahun sebelumnya (HR. Muslim).

6. Puasa Sya’ban
Disunnahkan memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban. Keutamaannya,bulan ini adalah bulan di mana semua amal diangkat kepada Robb semesta alam (HR. An-Nasa’i & Abu Daud, hasan).

7. Puasa pada Bulan Haram (bulan yang dihormati)

Yaitu bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharrom, dan Rojab. Dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah pada bulan-bulan tersebut termasuk ibadah puasa.
*Note* Walaupun namanya bulan haram bukan berarti diharamkan untuk berpuasa.Untuk penjelasan lebih lengkapnya seputar berpuasa di bulan haram,sobat bisa mencarinya di search engine

8. Puasa Senin dan Kamis
Namun tidak ada kewajiban mengiringi puasa hari Senin dengan puasa hari Kamis atau sebaliknya. Keduanya merupakan hari di mana amal-amal hamba diangkat dan diperlihatkan kepada Alloh.

9. Puasa 3 Hari Setiap Bulan
Disunnahkan untuk melakukannya pada hari-hari putih (Ayyaamul Bidh) yaitu tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan. Sehingga tidaklah benar anggapan sebagian orang yang menganggap bahwa puasa pada harai putih adalah puasa dengan hanya memakan nasi putih, telur putih, air putih, dsb.

10. Puasa Nabi Daud
Yaitu puasa sehari dan tidak puasa sehari. Kemudian puasa sehari dan tidak puasa sehari. Keutamaannya adalah karena puasa ini adalah puasa yang paling disukai oleh Alloh (HR. Bukhori-Muslim).



Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...

Salam santun dan keep silaturahim ...

http://irman85.blogspot.com/
 

Continue Reading

PENYEBAB WANITA MAYORITAS PENGHUNI NERAKA

Minggu, 17 Maret 2013 | 0 komentar

Penyebab Wanita Mayoritas Penghuni Neraka



Rasulullah s.a.w bersabda :


“Aku melihat ke dalam surga maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah fuqara’ (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penghuninya adalah wanita.” (Hadis Riwayat Al- Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menjelaskan kepada kita apa yang disaksikan oleh Rasulullah s.a.w tentang penghuni surga yang mayoritas adalah fuqara (para fakir miskin) dan neraka adalah wanita. Tetapi hadis ini tidak menjelaskan sebab-sebab yang menyebabkan mereka dimasukkan ke dalam neraka dan menjadi mayoritas.

Di dalam kisah shalat gerhana matahari, Rasulullah s.a.w. dan para sahabatnya melakukan shalat gerhana dengan shalat yang panjang , Rasulullah s.a.w melihat surga dan neraka. Ketika baginda melihat neraka beginda bersabda kepada para sahabatnya:

“ … dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita.”
Para sahabat pun bertanya :
“Mengapa (demikian) wahai Rasulullah?”
Baginda s.a.w menjawab :
“Kerana kekufuran mereka.”
Kemudian ditanya lagi :
“Apakah mereka kufur kepada Allah?”
Baginda menjawab :
“Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) nescaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (Hadis Riwayat Imam Al-Bukhari)

Dalam hadis yang lain, Rasulullah s.a.w menjelaskan tentang wanita penghuni neraka, baginda bersabda :
“ … dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka kerana sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti bunggul unta. Mereka tidak masuk Syurga dan tidak mendapatkan wanginya Syurga padahal wanginya boleh didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (Hadis Riwayat Muslim dan Ahmad)

Dari Imran bin Husain dia berkata, Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud :
“Sesungguhnya penduduk surga yang paling sedikit adalah wanita.” (Hadis Riwayat Muslim dan Ahmad)

Imam Qurthubi; rahimahullah; menjelaskan maksud hadis di atas dengan pernyataannya :
“Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk surga adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat karena kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka untuk tertipu dengan kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal. Kemudian mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum lelaki dari akhirat disebabkan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, kebanyakan dari mereka memalingkan diri-diri mereka dan selain mereka dari akhirat, cepat tertipu jika diajak kepada penyelewengan terhadap agama dan sulit menerima jika diajak kepada akhirat.” (Jahannam Ahwaluha wa Ahluha halaman 29-30 dan At Tazkirah halaman 369)

Penyebab Wanita Mayoritas Penghuni Neraka

Jika kita perhatikan keterangan dan hadith di atas dengan insaf, niscaya kita akan dapati beberapa sebab yang menjerumuskan kaum wanita ke dalam neraka bahkan menjadi penghuni terbanyak dan yang menyebabkan mereka menjadi golongan minoritas dari penghuni surga a.l :

1. Kufur Terhadap Suami dan Kebaikan-Kebaikannya
Rasulullah s.a.w menjelaskan hal ini pada sabda baginda di atas tadi. Kekufuran seumpama ini terlalu banyak kita dapati di tengah-tengah keluarga kaum muslimin, yaitu seorang isteri yang mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya dengan sikap suami yang tidak sesuai dengan kehendak isteri sebagaimana kata pepatah : “panas setahun dihapus oleh hujan sehari’. Padahal yang harus dilakukan oleh seorang isteri ialah bersyukur terhadap apa yang diberikan suaminya, janganlah ia mengkufuri kebaikan-kebaikan suami kerana Allah s.w.t. tidak akan melihat isteri model seperti ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah s.a.w :
“Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (Hadis Riwayat Nasaie)
Hadis di atas adalah peringatan keras bagi kaum wanita muslimah yang menginginkan keridhoan Allah s.w.t. dan syurgaNya. Maka tidak layaklah bagi wanita yang mengharapkan akhirat untuk mengkufuri kebaikan-kebaikan suaminya dan nikmat-nikmat yang diberikannya atau meminta dan banyak mengadukan hal-hal kekurangan yang tidak sepatutnya untuk diperbesar-besarkan. Jika sedemikian keadaannya, maka sangat wajar sekali jika wanita yang kufur terhadap suaminya serta kebaikan-kebaikannya dikatakan Rasulullah s.a.w sebagai mayoritas kaum yang masuk ke dalam neraka walaupun mereka tidak kekal didalamnya. Cukup sekiranya isteri-isteri Rasulullah s.a.w dan para sohabiyah sebagai suri tauladan bagi isteri-isteri kaum muslimin dalam mensyukuri kebaikan-kebaikan yang diberikan suaminya kepadanya.

2. Durhaka Terhadap Suami
Kedurhakaan yang dilakukan seorang isteri terhadap suaminya pada umumnya berupa tiga bentuk kedurhakaan yang sering kita jumpai pada kehidupan masyarakat kaum Muslimin.
  • Durhaka dengan ucapan.
  • Durhaka dengan perbuatan.
  • Durhaka dengan ucapan dan perbuatan.
Bentuk pertama ialah seorang isteri yang biasanya berucap dan bersikap baik kepada suaminya serta segera memenuhi panggilannya, tiba-tiba berubah sikap dengan berbicara kasar dan tidak segera memenuhi panggilan suaminya. Atau ia memenuhinya tetapi dengan wajah yang menunjukkan rasa tidak senang atau lambat mendatangi suaminya. Kedurhakaan seperti ini sering dilakukan seorang isteri ketika ia lupa atau memang sengaja melupakan ancaman-ancaman Allah terhadap sikap ini. Termasuk bentuk kedurhakaan ini ialah apabila seorang isteri membicarakan perbuatan suami yang tidak ia sukai kepada teman-teman atau keluarganya tanpa sebab yang dibenarkan oleh syara’. Atau ia menuduh suaminya dengan tuduhan-tuduhan yang bermaksud untuk menjatuh dan merusak kehormatannya sehingga suaminya dipandang hina di mata orang lain. Begitu juga apabila seorang isteri meminta talak atau di khulu’ (dicerai) tanpa sebab syar’i. Atau ia mendakwa telah dianiaya atau dizalimi suaminya atau lain-lainnya. Permintaan cerai biasanya di awali dengan pertengkaran antara suami dan isteri karena ketidakpuasan isteri terhadap kebaikan dan usaha suami. Atau yang lebih menyedihkan lagi bila hal itu dilakukannya kerana suaminya berusaha mengamalkan syari’at-syari’at Allah s.w.t. dan sunnah-sunnah Rasulullah s.a.w.

Sungguh hina sekali apa yang dilakukan isteri seperti ini terhadap suaminya. Ingatlah sabda Rasulullah s.a.w :

Wanita mana saja yang meminta cerai pada suaminya tanpa sebab (yang syar’ie) maka haram baginya mencium wangi Syurga.” (Hadis Riwayat Abu Daud dan At-Tirmizi )
Bentuk kedurhakaan kedua yang dilakukan para isteri terjadi apabila seorang isteri tidak bersedia melayani keperluan batiniyah suaminya atau bermuka masam ketika melayaninya atau menghindari suami ketika hendak disentuh dan dicium atau menutup pintu ketika suami hendak mendatanginya dan yang seumpamanya. Termasuk dari bentuk ini ialah apabila seorang isteri keluar rumah tanpa izin suaminya walaupun hanya untuk mengunjungi kedua orang tuanya. Tindakan ini sebenarnya adalah seakan-akan seorang isteri lari dari rumah suaminya tanpa sebab syar’ie. Demikian pula jika isteri enggan untuk bersafar (melakukan perjalanan) bersama suaminya, mengkhianati suami dan hartanya, membuka dan menampakkan apa yang seharusnya ditutupi dari anggota tubuhnya (aurat), menerima ttamu tanpa izin suaminya, berjalan di tempat umum dan pasar-pasar tanpa mahram, bersenda gurau atau berbicara lemah-lembut penuh mesra kepada lelaki yang bukan mahramnya dan yang lain-lain. Begitu juga apabila seorang isteri tidak mau berdandan atau mempercantikkan diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkan hal-hal itu, melakukan puasa sunat tanpa izin suaminya, meninggalkan hak-hak Allah seperti shalat atau puasa Ramadhan. Maka setiap isteri yang melakukan perbuatan-perbuatan seperti tersebut adalah isteri yang durhaka terhadap suami dan telah melakukan maksiat kepada Allah s.w.t.

Jika kedua bentuk kedurhakaan ini dilakukan sekaligus oleh seorang isteri maka ia dikatakan sebagai isteri yang durhaka dengan ucapan dan perbuatannya. Sungguh rugi wanita yang melakukan kedurhakaan ini. Mereka lebih memilih jalan ke neraka daripada jalan ke surga karena memang biasanya wanita yang melakukan kedurhakaan-kedurhakaan ini tergoda oleh angan-angan dan kesenangan dunia yang menipu. Jalan menuju surga tidaklah dihiasi dengan bunga-bunga yang indah, melainkan dipenuhi dengan rintangan-rintangan yang berat untuk dilalui oleh manusia kecuali orang-orang yang diberi ketegaran iman oleh Allah. Tetapi ingatlah di hujung jalan ini ada surga yang Allah sediakan untuk hamba-hambaNya yang sabar menempuhnya. Ketahuilah pula bahawa jalan menuju ke neraka memang indah, penuh dengan syahwat dan kesenangan dunia yang setiap manusia tertarik untuk menjalaninya. Tetapi ingat dan sadarlah bahawa neraka menanti orang-orang yang menjalani jalan ini dan tidak mau berpaling darinya semasa ia hidup di dunia. Hanya wanita yang bijaksanalah yang mau bertaubat kepada Allah s.w.t. dan meminta maaf kepada suaminya dari kedurhakaan-kedurhakaan yang pernah ia lakukan. Ia akan kembali berusaha mencintai suaminya dan sabar dalam mentaati perintahnya.


3. Tabarruj
Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang wanita yang menampakkan perhiasannya dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang wajib ditutupnya dari pandangan lelaki bukan mahramnya. Hal ini kita dapati pada sabda Rasulullah s.a.w tentang wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang disebabkan pakaian yang mereka sangat tipis, ketat,  menampakkan bahagian-bahagian tubuh tertentu, dan tidak memnuhi syarat menutup aurat sebagaimana yang berlaku didalam masyarakat kita. Sebagaimana yang diuraikan oleh Ibnul ‘Abdil Barr rahimahullah ketika menjelaskan sabda Rasulullah s.a.w tersebut.

Ibnul ‘Abdil Barr menyatakan :

“Wanita-wanita yang dimaksudkan Rasulullah s.a.w adalah yang memakai pakaian yang tipis yang menampakkan tubuhnya atapun yang menunjukkan bentuk tubuhnya dan tidak menutupinya, maka mereka adalah wanita-wanita yang berpakaian pada zahirnya dan telanjang pada hakikatnya … .”

Mereka adalah wanita-wanita yang suka dan amat gembira apabila berjalan menampakkan perhiasan mereka, padahal Allah s.w.t. telah melarang hal ini dalam firmanNya  :
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan-perhiasan mereka.” (Surah An Nur ayat 310)

Imam Az-Zahabi rahimahu ‘Llah menyatakan di dalam kitab Al Kabair :
“Termasuk dari perbuatan-perbuatan yang menyebabkan mereka dilaknat ialah menampakkan hiasan emas dan permata yang dipakai oleh mereka, memakai minyak wangi dan yang semisal jika mereka keluar rumah … .”

Dengan perbuatan seperti ini berarti mereka secara tidak langsung menyeret kaum lelaki ke dalam neraka, karena pada diri kaum wanita terdapat daya tarik syahwat yang sangat kuat yang dapat menggoncang keimanan yang kukuh sekalipun, apa lagi iman yang lemah yang tidak dikuatkan dengan ilmu Al Qur’an dan As Sunnah. Rasulullah SAW sendiri menyatakan di dalam hadis yang sahih bahwa :
“ Fitnah yang paling besar yang paling ditakutkan atas kaum lelaki adalah fitnahnya wanita.”

Berhati-hatilah Terhadap Fitnah Wanita

Sejarah sudah membuktikan bahwa betapa banyak tokoh-tokoh dunia yang tidak beriman kepada Allah s.w.t. hancur hanya disebabkan bujuk-rayu wanita. Bahkan berapa banyak persaudaraan di antara kaum muslimin terputus hanya disebabkan wanita. Berapa banyak anak yang durhaka kepada ibunya demi mencari cinta seorang wanita, dan masih banyak lagi gejala-gejala lainnya yang dapat membuktikan bahwa wanita yang seperti mereka ini memang layak untuk tidak mendapatkan wanginya surga. Hanya dengan ucapan dan rayuan, seorang wanita mampu menjerumuskan kaum lelaki ke dalam lembah dosa yang hina, terlebih lagi jika mereka bersolek dan menampakkan tubuh mereka kepada kaum lelaki. Tidak mengherankan  jika di sana-sini terjadi kezaliman terhadap kaum wanita, karena yang demikian adalah hasil perbuatan mereka sendiri. Hindarilah tabarruj dan berhiaslah dengan pakaian yang disaran oleh Islam yang akan menyelamatkan kaum wanita dari dosa di dunia ini dan azab di akhirat kelak. Jangan ikuti pemikiran pemimpin-pemimpin wanita Islam yang sekuler yang mencoba untuk mempermasalahkan hukum-hukum Allah yang telah dinyatakan di dalam al-Qur’an dan mempermasalahkan hak-hak wanita dengan semboyan emansipasi, kesetaraan gender, modernitas, dsbnya.

Allah s.w.t. berfirman :
“Dan tinggallah kamu di rumah-rumah kamu dan janganlah kamu bertabarruj dengan tabarrujnya orang-orang jahiliyyah pertama dahulu.” (Surah Al Ahzab ayat 33)
Masih banyak sebab-sebab lainnya yang menyebabkan wanita menjadi penghuni mayoritas kavling neraka. Tetapi cukuplah dengan tiga sebab ini yang dijelaskan di sini karena memang tiga perkara inilah yang sering kita dapati dalam kehidupan masyarakat kita. Coba anda lihat tayangan televisi diatas jam 24.00, bukankah disitu mereka menarik tali busur nafsu syahwat yang anak panahnya adalah kaum wanita?

Rasulullah s.a.w pernah menerangkan satu amalan yang dapat menyelamatkan kaum wanita dari azab neraka. Ketika beginda selesai berkhutbah hari raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada Allah s.w.t. dan anjuran untuk mentaati-Nya. Baginda pun bangkit mendatangi kaum wanita, baginda menasihati mereka dan mengingatkan mereka tentang akhirat kemudian baginda bersabda :
“Bersedekahlah kamu semua. Karena kebanyakan kamu adalah kayu api Jahanam!”
Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, iapun bertanya :
“Mengapa demikian, wahai Rasulullah?”
Baginda menjawab : “Karena kamu banyak mengeluh dan kamu kufur terhadap suami!” (Hadis Riwayat Al- Bukhari)
Bersedekahlah karena sedekah adalah satu jalan untuk menyelamatkan kaum wanita dari azab neraka.

Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...

Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com

Continue Reading

WASIAT KH. AHMAD SAHAL ( TRIMURTI )

Minggu, 10 Maret 2013 | 0 komentar

WASIAT KH. AHMAD SAHAL ( TRIMURTI )
Pondok Modern Darussalam GONTOR



KH Ahmad Sahal, KH Zainuddin Fananie, KH Imam Zarkasy


Saya berbicara kali ini betul-betul dengan ihlas. Hanya akan saya ambil sedikit-sedikit, dan singkatnya, atau pucuknya saja. Semua yang akan saya sampaikan ini bahkan sedikitnya direkam dan rekaman ini nanti mudah dijadikan buku dan dapat dibaca oleh seluruh umat, sampai sampai pada anak cucu saya sendiri dan anak-anaku sekalian yang ada.

Sebagai mukaddimah, jangan sampai salah terima, kalau pondok modern, Pak Sahal ataupun Pak Zarkasi, itu anti kepada siapapun yang menjadi pegawai, anti kepada priyai, anti kepada buruh, tidak!

Sama sekali tidak. Ini supaya dicatat lebih dulu. Saya tidak menghalangi, saya tidak anti, saya tidak memusuhi, orang yang menjadi pegawai. maka disini saya tekankan di dalam niatmu. Jangan salah niat, kalau sampai salah niat akan rugi hidupmu. Selama hidupmu hanya akan rugi karena salah niat.

Kalau saya, rumah tangga saya, anak istri cucu saya kebetulan kecukupan, jangan katakan saya ini bangga. Saya hanya bersukur saja. Hanya kebetulan, bukan sombong, dan tidak bangga.

Umpamanya masuk pondok modern ini ingin jadi pegawai, itu berarti niatmu sudah kalang kabut. Jangan sampai niatmu itu rusak. Maka disini saya beri jalan, bagaimana cara orang hidup.

Kalau sekarang anak-anak ini kebetulan melarat orang tuanya, jangan kecil hati. Sekiranya anak-anak ini kaya orang tuanya, jangan berbesar hati. Ini diantaranya saya anggap penting dalam pembicaraan saya ini. saya tidak punya apa-apa, tetapi berani hidup. BERANI HIDUP TAK TAKUT MATI. TAKUT MATI JANGAN HIDUP, TAKUT HIDUP MATI SAJA, ini semboyan saya.

Segala titah apapun, cacing-cacing, kutu-kutu, walang, kalajengking, kodok, kadal, semut, semua sudah dijamin rezekinya oleh Allah. Ini yang saya pegang. Wamaa min dabbaatin fil ardi illa’allallaahi rizquha. Harrik yadaka undzil alaikan rizqo. Ini harus diingat, gerakkan tanganmu dan Allah akan menurunkan rezeki kepadamu.

Sungguh saya sudah tidak punya apa-apa. Konsekuensinya saya digoda sampai melarat habis-habisan, tapi pikiran saya tidak sampai lepas.”Kumlawe gumreged”, kumlawe artinya tangan digerakkan dan gumreged artinya makan.

Jangan kecil hati karena tidak menjadi pegawai. menghadapi hidup jangan kecil hati, betul-betul jangan kecil hati. Pada suatu masa, beban akan menimpa keluarga, sebagaimana yang pernah dialami keluarga saya. Bagaimana orang tua saya menyekolahkan anak-anaknya, apa yang saya pakai untuk menyekolahkan anak-anak saya.

Anak saya sekolah ini, anak pak lurah sekolah HIS yang uang sekolahnya sampai 3 gulden atau 3 rupiah, artinya padi satu kuintal. Tapi saya bismillah, tanah saya sebelah sana sebanyak seperempat hektar telah saya wakafkan, yang sebelah situ setengah hektar pun sudah saya wakfkan. Hanya tanaman itu (pohon kelapa), selama anak pak sahal masih sekolah hasilnya masih tetap dipungut untuk menyekolahkan anak-anak pak sahal. Yang berarti anak-anak itu akan meneruskan cita-cita pak Sahal.

Itu diantara nasib yang saya alami tetapi tetap berani, berani hidup tak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup mati saja.

Tak perlu korupsi bisa hidup. Jangan kecil hati. Jangan edan-edanan. Saya tidak anti kalau anak-anakku nanti menjadi mahasiswa, menjadi sarjana, kemudian menjadi pegawai, jadi buruh, gajinya sebulan dua puluh lima ribu sampai lima puluh ribu. Tapi jangan kesana tekanannya. Jangan terlalu menggaris bawahi kesana, sampai-sampai lupa kepada tugasnya.

Kalau orang sudah menjadi pegawai mati otaknya. Ini tidak semua, tapi pada umumnya. Sudah sekolah setengah mati, masuk tsyanawiyah terus masuk ke gontor lalu menjadi mahasiswa, ahirnya menjadi pegawai, lupa segalanya. Kitabnya tidak dibaca lagi. Tabligh tidak mau. Nasib rakyat tidak dipedulikan, hanya mengumpul dengan anak istrinya. KHIANAT…… KHIANAT…..

Hanya menghitung-hitung, tanggal berapa ini? kurang berapa lagi sebulan? Kapan naik pangkatnya? Kapan naik gaji? Kapan ini? Kapan itu? Hidupnya jor-joran denggan kawan-kawannya. Naudzubillah……

Sudah mondok sekian lamanya belajar agama seperti tafsir, hadist, dan lainnya. Tidak untuk mengurus tabligh, tidak untuk ngurus, tidak untuk apa-apa. Hilang setelah jadi pegawai. Sudah lupa kepada masyarakat, sudah lupa kepada negara, sudah lupa kepada nasib agama.

Masih untung kalau mau sembahyang atau jum’atan, itulah pegawai. Boleh dilihat jadi pegawai sepuluh atau duapuluh tahun belum bisa buat rumah. Itu biasa, paling-paling kalung sebentar, cincin sebentar, Honda sebentar.

Jangan sampai anak-anak sekalian menyandarkan warisan orang tua. Warisan tidak memberkahi, anggaplah tidak akan menerima warisan. Hidup self help, berani menolong diri sendiri. Maka kalau hanya menyandarkan hanya pada orang tua itu namanya kere, pengemis. Kalau memang jantan, tidak usah menerima warisan orang tua, seperti Triumurti, Pak Sahal, Pak Zarkasih, dan Pak Fanani. Ayah saya hanya mempunyai sawah tidak lebih dari satu hektar, tapi anak-anaknya seperti saya, Pak Lurah, Pak Fanani, Pak Zar dan lainnya, sabar.

Pegang doran, pegang cangkul, betul-betul petani. Pak Lurah sepuh, ayahnya Pak Iwuk, juga mencangkul. Saya pun demikian, tapi tidak kecil hati. Zaman dulu, kalau orang sudah sekolah Belanda itu merasa orang nigrat. Merasa orang terpandang, merasa maju, orang yang cerdas, karena sekolah disekolahkan Belanda. Tapi ayah saya tidak demikian, ayah saya seorang kiyai di desa, tetapi terpandang, jujur, adil dan di cintai.

Menjadi murid atau santri pondok modern jangan kecil hati. Kamu itu belum apa-apa, besarkan hatimu. Yen wanio ing gampang, wedio ing pakewuh, sabarang ora kelakon, ini wasiat Ramayana, artinya : “Kalau hanya ingin enak saja, takut kesulitan, takut kesukaran hidup, apa saja tidak akan tercapai”. Hidup adalah perjuangan, lieben is treigen. Itulah manusia hidup di dunia. jangan takut hidup. Ini yang harus dipegang mulai dari sekarang.

Yang lebih penting lagi adalah jujur. Percaya kepada Allah. Jangan kecil hati. Inilah yang saya amanatkan. Amanat yang saya pidatokan, yang pertama kali mengenai iqtisyodiyyah, mengenai ekonomi, pengupa jiwa, golek sundang pangan, sangune urep.

Jangan sampai anak-anakku iri kepada kawan-kawannya yang menjadi pegawai. iri kepada orang yang mendapatkan gaji. Sekali lagi jangan kecil hati. Jangan salah niat. Ini yang saya pertama kali tanamkan kepada anak-anakku.

Jangan takut hidup. Yang penting iman kuat. Jaga kehormatan, insyaallah cukup rezeki. Ini saja anak-anakku, mudah-mudahan ada manfaatnya, ada berkahnya, untuk hidup di dunia akhirat, khusnul khotimah.

Pondok Modern Darussalam Gontor

Semoga note ini bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Semoga kita bisa mengikuti jejak beliau ....
Ini sebagai pengingat kita sewaktu di Pondok ....
Silahkan antum COPAS atau DI-SHARE ke teman - teman Almamater kita yang lain,
jika menurut antum note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi ...

Salam santun dan keep silaturahim ...

http://irman85.blogspot.com/
Continue Reading
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ISLAM IS MY CHOICE - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger