Latest Games :

SISI POSITIF PACARAN....???

Minggu, 27 Januari 2013 | 3komentar


Inilah Sisi "Positif" Pacaran

 

Hmm..kalau ngomongin soal "Pacaran" (sebelum nikah lho ya..?), ada aja yang protes :
"Gak semua pacaran itu jelek.."???
"Pacaran yang 'sehat' gak gitu-gitu amat.."???
"Pacaran itu ada positifnya juga.."???

Parahnya lagi ada yang bilang,
"Kita pacaran secara Islami kok. Kita ikhlas ngejalaninnya karena Allah.."
Beuh..maksiat pake ikhlash??? :p


Setelah diteliti, ternyata memang bener kalo "pacaran" punya potensi positifnya, diantaranya ;





1. Positif Zina
Intensnya komunikasi maupun pertemuan di antara mereka, sangat berpotensi positif menjerumuskan pelakunya ke dalam zina. Mulai dari zina hati, fikiran, pandangan, hingga berbagai zina lainnya.
Padahal larangan ALLAH sudah jelas dan tegas, "..dan janganlah kalian mendekati zina.." (QS Al Israa, 17 : 32)

2. Positif Dosa
Ketika pelakunya menyadari bahwa mereka terperosok dalam zina, ada di antara mereka yang kemudian memilih untuk putus karena Allah. Maksudnya mereka rela meninggalkan semua itu demi keta'atannya kepada Allah. Namun tak sedikit yang memilih untuk tetap tenggelam dalam kubang dosa tersebut.
Dalam surat Al Israa ayat 32 tadi Allah jelas-jelas melarang mendekati zina, Mendekatinya saja sudah jadi dosa, apalagi melakukannya, biangnya dosa kali ya..?!.

3. Positif Hamil Duluan
Ketika zina sudah merajai diri, larangan Allah tak dihiraukan lagi, maka Allah akan menurunkan berbagai malapetaka ke muka bumi.
Di antaranya, banyak syetan berwujud wanita yang hamil sama syetan berwujud laki-laki. Ups..syetan kok makan syetan..@#?! Kalau sudah begitu, siapa yang dirugikan?
Na'uudubillaah tsumma na'uudubillaahi min dzaalik..

Maka sebaik-baik pacaran yang sehat, yang benar-benar positif, indah dan barokah, bahkan menjadi pahala dan mendapat ridha dari Allah hanyalah "Pacaran Karena Allah". Cara jadiannya gampang kok,

"Saya terima nikahnya .... binti ...., dengan mahar ...., dibayar tunai."

Sepakat...???
silahkan comment.....
jgn lupa like nya ok....


Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...

Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com/
 
Continue Reading

“Kesetiaan Tiada Akhir” , B.J.HABIBIE FOR HASRI AINUN BESARI

Senin, 21 Januari 2013 | 0 komentar


“Kesetiaan Tiada Akhir” , 
B.J.HABIBIE FOR HASRI AINUN BESARI


Siapa Hasri Ainun Besari ??, saat ini beliau lebih di kenal sebagai Ainun Habibi. Karena, beliau adalah istri dari mantan presiden kita B.J Habibie. Pertemuan awal mereka sudah terjadi sejak kecil karena rumah tempat tinggal mereka semasa kecil bertetanggaan. Bahkan , mereka berada dalam 1 sekolah yaitu  SMAK Dago, Kota Bandung. Dan sejak di SMAK tersebut lah mulai terbesitlah rasa cinta di dalam diri Habibie dan dikarenakan pada saat itu Ainun senang berenang sehingga membuat kulitnya hitam, Habibi pun memberikan julukan kepada Ainun “Si item gula jawa”.

Betemu lagi dengan “si item gula jawa”
Ketika lulus dari SMA mereka berpisah sangat lama. Habibie melanjutkan kuliah di ITB, namun tidak sempat selesai. Karena, beliau di kirim oleh orang tua-nya ke Jerman untuk memulai kuliahnya. Terhitung sejak 1960, Habibie tidak pulang ke indonesia selama 7 tahun. Hal ini membuat ia kangen terhadap tempat kelahirannya. Terlebih ia sangat ingin mengunjungi makam ayahnya dan terkabulkan ketika ia kembali ke berkesempatan kembali ke Indonesia. Ketika kembali ke Bandung, Habibi bertemu dengan Ainun yang saat itu juga sedang cuti dari pekerjaannya di RSCM jakarta. Lalu disana lah cinta lama bersemi kembali. Dahulu Habibie menjuluki Ainun “si item gula jawa”, pada saat itu sudah berubah menjadi “gula pasir”. Pertemuan mereka pun berlanjut ke Jakarta. Di Jakarta Habibie tinggal bersama kakaknya yang tertua.
Karena sama-sama tinggal di jakarta, cinta mereka pun makin lama makin bersemi. Mereka pun berjanji untuk saling bertemu dan merindukan satu dengan yang lainnya. Lalu pada puncaknya tanggal 12 Mei 1962, Habibie secara langsung mempersunting Ainun dan akhirnya menikahlah mereka dan memiliki 2 anak dan 6 cucu.  Namun demikian dalam penganugerahan gelar Doktor kehormatan kepadanya oleh Universitas Indonesia, Habibie mengatakan kalau ia punya cucu ribuan jumlahnya: “Saya mau garis bawahi. Di usia saya yang 74 tahun ini, anak biologis saya cuma dua. Cucu biologis saya hanya enam. Tetapi anak cucu intelektual saya ribuan jumlahnya.” Tentu saja yang dimaksudkan Habibie adalah mahasiswanya yang tersebar di berbagai belahan dunia.



Setelah menikahi Ainun, Habibie memboyong Ainun ke Jerman dan menyelesaikan pendidikan doktoralnya. Disanalah Ilham Akbar dan Thareq Kemal di lahirkan. Dalam mendidik anaknya, Ainun adalah seorang sosok ibu yang sangat bertanggung jawab. Ia membebaskan anak-anak nya untuk berani bertanya tentang segala hal yang tidak di ketahuinya. Dalam memberikan uang jajan Ainun juga memberikan uang jajan yang pas untuk seminggu, sehingga anak-anaknya dapat membeli apapun yang menreka sukai dan mengelolah keuangan mereka sendiri. Selain itu, Habibie dan Ainun juga mengajarkan anak-anaknya untuk bebas mengeluarkan pendapatnya dengan mengajak diskusi di dalam rumahnya. Dan benar saja, dengan cara mendidik seperti itu membuat kedua anaknya menjadi luar biasa. Ilham akbar menyeleasikan pendidiknya di munchen dalam ilmu euronautika dan meraih gelar PdD dengan predikat summa cumlaude melebihi ayahnya. Sementara Thareq Kemal menyelesaikan diploma Inggeneur di Braunsweig, Jerman.
Ainun memang mendampingi Habibie dalam segala hal. Saat mula-mula Habibie menjadi tekhnokrat, ia menjadi sosok yang mengatur Habibie di belakang layar. Misalnya, ia yang selalu mengingatkan Habibie dalam masalah waktu kerja. Ketika jam telah menunjukkan pukul 22.00, Ainun menelpon Habibie dan mengingatkannya agar menjaga kesehatan. Habibie terkadang meminta stafnya menjawab kalau ia sudah di lift hendak pulang. Padahal ia terus duduk di belakang meja kerjanya. Ainun juga menjadi pengingat waktu saat Habibie memberikan kuliah atau ceramah. Kita tahu kalau Habibie yang memberi kuliah ia sering lupa waktu. Memeng secara isi materi tidak ada masalah, sebab semua orang akan senang. Namun hal ini dapat mengganggu jadwal acara yang lain yang mengikutinya. Nah, Ainun dengan cara tertentu akan memberikan isyarat kalau habibie sudah harus berhenti. Setelah melihat Isyarat Ainun, Habibie mengatakan: “Saya akhiri ceramah ini, saya sudah diperingatkan oleh Ainun.” Sungguh, sebuah penghargaan yang jujur dan menyentuh hati.

Perginya “si gula pasir”
Sejak Tahun 1998, (Ibu Ainun)perempuan kesayangan Pak Habibie ini mulai mengalami penurunan kesehatan. Uniknya, keduanya diakui Pak Habibie memiliki hubungan telepati yang kuat. Sebagai contoh, ketika kondisi Bu Ainun semakin memburuk, Pak Habibie yang berencana berangkat hari minggu ke Jerman bersama Bu Ainun, tiba – tiba saja memutuskan mempercepat keberangkatannya pada hari Jumat. Rencana masuk ke rumah sakit di Jerman pun dipercepat. Bu Ainun sempat menolak tapi toh akhirnya tetap saja menurut. Ternyata, perhitungan Pak Habibie sangat tepat. Malam hari setelah masuk rumah sakit, kondisi Bu Ainun tiba – tiba saja kritis dan harus segera dioperasi. Bila saja terlambat sekian menit, ada kemungkinan beliau tak akan tertolong. Selain itu, ketika Maret 2010 Bu Ainun mengalami penurunan kesehatan yang cukup memprihatinkan Pak Habibie. Pak Habibie pun mengantar Bu Ainun ke RS Abdi Waluyo dan RS MMC, hasilnya Bu Ainun bebas kanker. Meski kedua rumah sakit memiliki hasil pemeriksaan yang sama, Pak Habibie masih merasa cemas. Pak Habibie mengajak Bu Ainun kembali ke RS Abdi Waluyo keseokan harinya dan meminta tim dokter melakukan pemeriksaan MRI terhadap Bu Ainun. Dan benar saja, hasil pemeriksaan kemudian menemukan kanker ovarium stadium 3-4. Pak Habibie langsung menelpon sekretaris pribadinya, kepala perwakilan maskapai penerbangan Lufthnasa, menelpon Duta Besar Jerman di Indonesia untuk menerbitkan visa bagi 4 pendamping yang akan ikut ke Jerman, dan menelpon Rumah Sakit di Jerman untuk menyiapkan ambulance di bandara ketika mereka tiba di Munchen.
Bu Ainun merasa apa yang dilakukan Pak Habibie berlebihan, dan meminta Pak Habibie membatalkan ambulance tersebut. Pak Habibie tetap pada keyakinannya. Penerbangan selama 13 jam di atas pesawat tak begitu berjalan lancar. Selama 10 jam penerbangan, Bu Ainun sesak nafas, dan 2 tabung oksigen yang ada di pesawat tak begitu membantu. Pesawat pun dipercepat, dan tiba 30 menit lebih awal di bandara. Tim medis dan ambulance dengan segera memberi pertolongan oksigen pada Bu Ainun dan memberikan pertolongan yang terbaik di ambulance.
Setibanya di rumah sakit, Pak Habibie mendaftarkan Bu Ainun dan juga dirinya agar bisa mendapat bed di sebelah Bu Ainun. Selama Bu Ainun di operasi, tiba – tiba saja Pak Habibie menghentikan obrolannya dengan J.E.Habibie dan beberapa rekan. Saat itu pkl.13.00 waktu Jerman, Beliau meminta ijin untuk mendoakan Bu Ainun. Operasi baru selesai pkl.18.30 dan sang dokter mengatakan pada saat pkl.13.00 keadaan Bu Ainun sempat sangat kritis, namun tim dokter berhasil mengatasinya. Pak Habibie bahkan bisa merasakan keadaan Bu Ainun yang kritis meski tak berada di kamar operasi.

Ketika Kakak sulung Bu Ainun bertanya pada Pak Habibie bagaimana bila Bu Ainun meninggal, Pak Habibie tanpa terasa menitikkan air mata, begitu pula ketika tim dokter mengatakan harapan Bu Ainun sangat tipis. Pak Habibie setia mendampingi Bu Ainun berobat dari satu negara ke negara lain di Eropa, menemani Bu Ainun berlayar menggunakan kapal Queen Victoria selama beberapa pekan demi kesembuhan Bu Ainun. Paru – Paru Bu Ainun memerlukan udara laut, dan alergi pada makanan dan udara negara tropis, karena itu keduanya tak bisa tinggal dalam waktu lama di Indonesia. Setiap akan ke Indonesia, Pak Habibie selalu memeriksakan keadaan Bu Ainun pada dokter di Jerman, dan bertanya berapa lama Bu Ainun boleh berada di Indonesia.
Ketika dokter meminta persetujuan Pak Habibie untuk melakukan operasi pada Bu Ainun yang ke 13 kali dalam 4 minggu, Pak Habibie menolak setelah tim dokter tidak mampu memberi garansi bahwa keadaan Bu Ainun akan lebih baik setelah di operasi. Pak Habibie tidak ingin menambah beban sakit Bu Ainun. Tim dokter pun mendukung keputusan Pak Habibie.
Pak Habibie sempat membisikkan 2 kalimat syahdat di telinga bu Ainun sebelum akhirnya Bu Ainun meninggalkan dunia ini selama – lamanya, kemudian membasuh tubuh Bu Ainun dengan air zam – zam. Baik Pak Habibie maupun Bu Ainun merupakan sosok yang sangat religi, setiap persolan diselesaikan dengan memohon pertolongan Tuhan, setiap ide dikaji dari Al-Quran. Pak Habibie selama 2 bulan di Rumah Sakit tak pernah keluar kamar, dan hanya menemani Bu Ainun sepanjang waktu.



































Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...

Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com/
 

Refrensi :
http://www.dimaszen.com/kisah-cinta-yang-menakjubkan-dari-indonesia/
http://news.okezone.com/read/2011/03/17/341/436073/inilah-doa-habibie-untuk-ainun-setiap-salat
http://luar-negeri.kompasiana.com/2010/05/23/ainun-habibi-inspirator-sang-presiden-sebuah-catatan-yang-belum-selesai/
http://mooctavia.com/blog/?p=72
Continue Reading

SEMUA UMAT ISLAM MASUK SURGA

Minggu, 20 Januari 2013 | 2komentar


Oleh : Ust. Abu Abbas Ihsan

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ وَمَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى

“Seluruh umatku akan masuk jannah, kecuali yang enggan.” Maka dikatakan: “Wahai Rasulullah, siapa yang enggan?” Beliau menjawab: “Barangsiapa yang menaatiku maka dia pasti masuk jannah, sedangkan barangsiapa yang mendurhakaiku maka sungguh dia telah enggan (masuk jannah).” (Hadits Riwayat Al-Bukhari) simak selanjutnya.

Akhlak adalah cerminan dari hati seorang muslim. Sehingga, perangai yang penuh adab dan sopan santun merupakan gambaran dari apa yang ada di dalam hatinya. Sebaliknya, tutur kata yang tidak beradab, sikap yang jelek, itupun merupakan gambaran isi hati seseorang. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

“Ketahuilah, di dalam jasad ada segumpal daging. Apabila baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan apabila rusak maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah, dia adalah hati.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Abdillah An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma)

Bahkan akhlak yang baik adalah bukti kebenaran iman seseorang. Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. At-Tirmidzi, Kitab Ar-Radha’ Bab Ma Ja`a fi Haqqil Mar`ah ‘ala Zaujiha, no. 1082, dishahihkan oleh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Al-Jami’ no. 1232)

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberitakan kepada kita tentang akhlak Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ

“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4)

Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau menjawab:

كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ

“Akhlak beliau adalah Al-Qur`an.” (HR. Muslim)

Karena akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Al-Qur`an, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa akhlak itu mencakup agama Islam secara keseluruhan. Baik akhlak terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala, terhadap rasul-rasul-Nya ‘alaihimussalama, kitab-kitab-Nya, maupun akhlak terhadap hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang lainnya.

Dari sini pula kita dapatkan bahwa kebanyakan orang masih berpandangan sempit tentang akhlak. Seakan-akan, akhlak hanya terbatas pada tutur kata dan penampilan yang menarik saja.

Padahal cakupannya luas, seluas syariat Islam.

Di antara hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang paling berhak untuk kita beradab dan berakhlak yang baik adalah para nabi dan rasul ‘alaihimussalam, terutama Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mengapa demikian? Karena, kita tidak mungkin mengetahui jalan yang benar dan melaksanakan ibadah yang bisa diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, kecuali dengan Sunnah dan thariqah (jalan) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Realisasi dan wujud berakhlaknya seorang mukmin kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di antaranya:

1. Beriman kepadanya dan beriman pula kepada apa yang beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bawa. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَآمِنُوا بِرَسُولِهِ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيَجْعَلْ لَكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hadid: 28)

Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan beberapa perkara kepada orang-orang yang bertakwa dan beriman kepada Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

Allah Subhanahu wa Ta’ala menggandakan pahalanya dua kali lipat, dan ini merupakan rahmat-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kepadanya cahaya ilmu dan petunjuk, sehingga mereka bisa berjalan dengannya di dalam gelapnya kejahilan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengampuni dosa-dosanya.

Inilah buah yang akan didapat oleh orang-orang yang beradab dan berakhlak baik, khususnya terhadap Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sebaliknya, orang yang tidak beradab dan berakhlak baik terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam akan gugur amal-amalnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لاَ تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لاَ تَشْعُرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi. Dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari.” (QS. Al-Hujurat: 2)

Mengangkat suara kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam saja bisa menggugurkan amalan. Lebih-lebih berbagai macam syirik, bid’ah, hizbiyah, kemaksiatan, dan kemungkaran lainnya.

2. Membenarkan segala berita yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sampaikan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَى. وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى. إِنْ هُوَ إِلاَّ وَحْيٌ يُوحَى

“Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS. An-Najm: 2-4)

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash radhiyallahu ‘anhuma, bahwa dia berkata:

كُنْتُ أَكْتُبُ كُلَّ شَيْءٍ أَسْمَعُهُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم أُرِيدُ حِفْظَهُ فَنَهَتْنِي قُرَيْشٌ فَقَالُوا: إِنَّكَ تَكْتُبُ كُلَّ شَيْءٍ تَسْمَعُهُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَرَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بَشَرٌ يَتَكَلَّمُ فِي الْغَضَبِ وَالرِّضَا؟ فَأَمْسَكْتُ عَنِ الْكِتَابِ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: اكْتُبْ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا خَرَجَ مِنِّـي إِلَّا حَقٌّ

“Aku senantiasa menulis segala sesuatu yang aku dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk aku hafal. Maka kaum Quraisy melarangku dan berkata: ‘Engkau menulis segala yang engkau dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia, beliau berkata dalam keadaan marah maupun ridha?’ Aku pun menahan diri dari menulis hingga aku sebutkan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Tulislah. Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah keluar dariku kecuali kebenaran’.” (HR. Ahmad, 2/162. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 1532, dan Asy-Syaikh Muqbil rahimahullahu dalam Ash-Shahihul Musnad no. 768)

Sehingga, berita apapun yang shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam wajib kita membenarkannya, baik berita itu masuk akal ataupun tidak. Baik berita itu sudah terjadi, sedang terjadi, atau yang akan terjadi. Semuanya adalah benar, selama berita tersebut shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak boleh seseorang mempertentangkannya dengan mazhab, pemikiran, atau pendapat siapapun. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لاَ تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah (yakni Kitabullah) dan Rasul-Nya (yakni Sunnahnya), dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Hujurat: 1)

Berdasarkan ayat ini, berita apapun yang bertentangan dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah yang shahih adalah salah, siapapun yang mengatakannya. Demikianlah seharusnya akhlak dan adab seorang muslim terhadap berita yang shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

3. Menaati perintah dan larangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya)….” (QS. An-Nisa`: 59)

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.” (QS. Al-Hasyr: 7)

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوهُ وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَافْعَلُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلَافُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ

“Apa saja yang aku larang kalian darinya maka tinggalkanlah. Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian maka ambillah semampu kalian. Hanyalah yang membinasakan orang-orang yang sebelum kalian adalah banyaknya pertanyaan mereka dan penyelisihan mereka terhadap para nabi yang diutus kepada mereka.” (Muttafaqun ‘alaih)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengabarkan bahwa ketaatan kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan sebab yang akan memasukkan seseorang ke dalam jannah (surga). Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ وَمَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى

“Seluruh umatku akan masuk jannah, kecuali yang enggan.” Maka dikatakan: “Wahai Rasulullah, siapa yang enggan?” Beliau menjawab: “Barangsiapa yang menaatiku maka dia pasti masuk jannah, sedangkan barangsiapa yang mendurhakaiku maka sungguh dia telah enggan (masuk jannah).” (HR. Al-Bukhari, Kitabul I’tisham bil Kitabi was Sunnah, Bab Al-Iqtida` bi Sunani Rasulillah, no. 6737)

Berbagai musibah, kehinaan dan kerendahan yang menimpa kaum muslimin adalah disebabkan ketidaktaatan dan ketidakberadaban terhadap perintah dan larangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. An-Nur: 63)

4. Mengikuti dan berpegang teguh dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Seorang muslim tentu mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bukti kecintaannya itu adalah dengan mengikuti dan berpegang teguh dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali ‘Imran: 31)

Mengikuti (ittiba’) Rasul merupakan solusi yang tepat tatkala menghadapi perselisihan dan perpecahan yang terjadi pada umat ini. Di samping itu, ittiba’ akan membuahkan keselamatan di dunia dari kesesatan, dan keselamatan di akhirat dari azab Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ

“Sesungguhnya barangsiapa di antara kalian yang hidup panjang, maka dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib kalian berpegang dengan Sunnahku dan sunnah para khalifah yang terbimbing, yang mendapatkan petunjuk. Gigitlah dengan gigi-gigi geraham kalian. Dan hati-hatilah dari perkara-perkara yang baru, karena setiap perkara baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah itu sesat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, dia menyatakan: “Hadits yang hasan shahih dari ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu.”)

Dari sinilah, ittiba’ Rasul menjadi syi’ar dakwah Ahlus Sunnah wal Jamaah di sepanjang masa dan semua tempat. Sekaligus, bid’ah dan hizbiyah yang merupakan lawan dari ittiba’ adalah tanda dakwah ahli bid’ah dan hizbiyah, yang akan mengajak kepada perpecahan dan perselisihan. Kenapa demikian? Karena tidak ada satu golongan pun kecuali memiliki amalan-amalan, pendapat-pendapat, dan keyakinan-keyakinan yang menyelisihi Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kecuali Ahlus Sunnah wal Jamaah yang senantiasa mengikuti Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan al-jamaah.

Ibnu Abil ‘Izz Al-Hanafi rahimahullahu berkata dalam Syarh Al-’Aqidah Ath-Thahawiyyah: “Penyimpangan-penyimpangan (dari syariat) itu bertingkat-tingkat. Terkadang berupa kekafiran, terkadang berupa kefasikan, terkadang berupa kemaksiatan, dan terkadang berupa kesalahan semata.”

Demikian juga tidak beradab terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Sunnahnya. Ada yang menyebabkan kekafiran, kefasikan, kemaksiatan, dan kesalahan semata. Hal ini dilakukan oleh berbagai golongan yang menisbahkan diri kepada Islam.
Wallahul musta’an.



Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...

Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com/
Sumber : http://qurandansunnah.wordpress.com/
Continue Reading

KEADAAN MAYAT KETIKA DI ALAM KUBUR

| 0 komentar

KEADAAN MAYAT KETIKA DI ALAM KUBUR

Taukah kamu apa yang akan terjadi pada mayat manusia ketika susdah berada di dalam kubur ?
Mayat manusia yang sudah di kuburkan akan melewatai beberapa fase perubahan setiap waktunya nah kamu mau tahu fase perubahan seperti apa yang akan terjadi pada mayat ketika berada di dalam kubur? Nah berikut ini adalah fase perubahan yang terjadi sejak mayat masuk kubur hinga 25 tahun kemudian seperti dikutip dari situs repiblika.co.id.

Malam Pertama
Di kuburan pembusukan dimulai pada daerah perut dan kemaluan. Subhanallah, perut dan kemaluan adalah dua hal terpenting yang anak cucu Adam ini saling bergulat dan menjaganya di dunia. Dua hajat, yang karenanya Allah azza wa jalla membuat manusia merugi di dunia akan membusuk pada malam pertamanya di kuburan. Setelah itu, mulailah jasad berubah warna menjadi hijau kehitaman. Setelah berbagai make up, dan alat-alat kecantikan membuatnya memiliki ragam pesona, nanti tubuh manusia hanya akan memiliki satu warna saja.

Malam Kedua
Di kuburan, mulailah anggota-anggota tubuh membusuk seperti limpa, hati, paru-paru dan lambung.

Hari Ketiga
Di kuburan, mulailah anggota-anggota tubuh itu mengeluatkan bau busuk tidak sedap.

Seminggu Setelahnya
Wajah mulai tampak membengkak, dua mata, kedua lisan dan pipi.

Setelah 10 hari
Tetap terjadi pembusukan pada kali ini pada anggota-anggota tubuh tersebut, perut, lambung, limpa..

Setelah 2 Minggu
Rambut mulai rontok

Setelah 15 Hari
Lalat hijau mulai bisa mencium bau busuk dari jarak 5 km, dan ulat-ulat pun mulai menutupi seluruh tubuhnya

Setelah 6 Bulan
Yang tersisa hanya rangka tulang saja.

Setelah 25 Tahun
Rangka tubuh ini akan berubah menjadi semacam biji, dan di dalam biji tersebut, kita akan menemukan satu tulang yang sangat kecil disebut ‘ajbudz dzanab (tulang ekor). Dari tulang inilah kita akan dibangkitkan oleh Allah azza wa jalla pada hari kiamat.
Nah iulah yang akan terjadi pada mayat manusia ketika telah masuk kubur.

Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...

Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com/
 
Continue Reading

| 0 komentar

TINGKATAN ORANG DALAM SHALAT

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah mengatakan bahwa ada lima tingkatan manusia di dalam shalat:

1. Tingkatan orang yang zhalim kepada dirinya dan teledor, yaitu orang yang kurang sempurna dalam wudhunya, waktu shalatnya, batas-batasnya dan rukun-rukunnya.

2. Orang yang bisa menjaga waktu-waktunya, batas-batasnya, rukun-rukunnya yang sifatnya lahiriyah, dan juga wudhunya, tetapi tidak berupaya keras untuk menghilangkan bisikan jahat dari dalam dirinya. Maka dia pun terbang bersama bisikan jahat dan pikirannya.

3. Orang yang bisa menjaga batas-batasnya dan rukun-rukunnya. Ia berupaya keras untuk mengusir bisikan jahat dan pikiran lain dari dalam dirinya, sehingga dia terus-menerus sibuk berjuang melawan musuhnya agar jangan sampai berhasil mencuri shalatnya. Maka, dia sedang berada di dalam shalat, sekaligus jihad.

4. Orang yang melaksanakan shalat dengan menyempurnakan hak-haknya, rukun-rukunnya, dan batas-batasnya. Hatinya larut dalam upaya memelihara batas-batas dan hak-haknya, agar dia tidak menyia-nyiakan sedikitpun darinya.

Bahkan seluruh perhatiannya tercurah untuk melaksanakannya sebagaimana mestinya, dengan cara yang sesempurna dan selengkap mungkin. Jadi, hatinya dirasuki oleh urusan shalat dan penyembahan kepada Tuhan di dalamnya.

5. Orang yang melaksanakan shalat dengan sempurna. Dia mengambil hatinya dan meletakkannya di hadapan Tuhan. Dia memandang dan memperhatikanNya dengan hatinya yang dipenuhi rasa cinta dan hormat kepadaNya. Dia melihatNya dan menyaksikanNya secara langsung.

Bisikan dan pikiran jahat tersebut telah melemah. Hijab antara dia dengan Tuhannya telah diangkat. Jarak antara shalat semacam ini dengan shalat yang lainnya lebih tinggi dan lebih besar daripada jarak antara langit dan bumi. Di dalam shalatnya, dia sibuk dengan Tuhannya. Dia merasa tenteram lewat shalat.

Kelompok pertama akan disiksa ...
Kelompok kedua akan diperhitungkan amalnya ...
Kelompok ketiga akan dihapus dosanya ...
Kelompok keempat akan diberi balasan pahala ...

Dan kelompok kelima akan mendapat tempat yang dekat dengan Tuhannya, karena dia menjadi bagian dari orang yang ketenteraman hatinya ada di dalam shalat.

Barangsiapa yang tenteram hatinya dengan shalat di dunia, maka hatinya akan tenteram dengan kedekatannya kepada Tuhan di akhirat dan akan tenteram pula hatinya di dunia.

Barangsiapa yang hatinya merasa tenteram dengan Allah ta’ala, maka semua orang akan merasa tenteram dengannya.

Dan barangsiapa yang hatinya tidak bisa merasa tenteram dengan Allah ta’ala, maka jiwanya akan terpotong-potong karena penyesalan terhadap dunia.

(Al-Wabil Ath-Thayyib, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, hal 25-29)
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...

Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com/
 
 
Continue Reading

PENGHUNI DUNIA

Rabu, 16 Januari 2013 | 0 komentar

4 PENGHUNI DUNIA

Dunia dihuni empat ragam manusia.


Pertama,
seorang hamba diberi Allah harta kekayaan dan ilmu pengetahuan lalu bertakwa kepada Robbnya, menyantuni sanak-keluargan­ya dan melakukan apa yang diwajibkan Allah atasnya maka dia berkedudukan paling mulia.

Kedua,
seorang yang diberi Allah ilmu pengetahuan saja, tidak diberi harta, tetapi dia tetap berniat untuk bersungguh-sung­guh. Sebenarnya jika memperoleh harta dia juga akan berbuat seperti yang dilakukan rekannya (kelompok yang pertama). Maka pahala mereka berdua ini adalah (kelompok pertama dan kedua) sama.

Ketiga,
seorang hamba diberi Allah harta kekayaan tetapi tidak diberi ilmu pengetahuan. Dia membelanjakan hartanya dengan berhamburan (foya-foya) tanpa ilmu (kebijaksanaan)­. Ia juga tidak bertakwa kepada Allah, tidak menyantuni keluarga dekatnya, dan tidak memperdulikan hak Allah. Maka dia berkedudukan paling jahat dan keji.

Keempat,
seorang hamba yang tidak memperoleh rezeki harta maupun ilmu pengetahuan dari Allah lalu dia berkata seandainya aku memiliki harta kekayaan maka aku akan melakukan seperti layaknya orang-orang yang menghamburkan uang, serampangan dan membabi-buta (kelompok yang ketiga), maka timbangan keduanya sama.

(HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...

Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com/
 
Continue Reading

Remaja ISLAM GALAU???

Kamis, 10 Januari 2013 | 0 komentar

.•♥•.¸.•*¨) .••♥Remaja ISLAM GALAU???•♥••. (¸. •´.•♥•

سْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

•♥•Assalamu'alaikum Warohmatullah•♥•

... Sekarang Admin akan membicarakan tentang pacaran. di media tv, koran, majalah, internet tak luput dengan tema percintaan remaja.
(intermezzo)

"Kimmiy, Aku galau tanpamu"
nah itu sepenggal iklan yang masih tenar-tenarnya, kata GALAU sudah menjadi kata wajib bagi sebagian besar remaja kini.
Arti Galau sendiri itu sebenarnya apa sih miiiin?
Galau bahasa Inggrisnya : hubbub, confusion.

•♥•Remaja Islam Galau ??? galau apa sih ?? kata Galau menurut ana:

1. perasaan yang tidak jelas, tidak menentu terhadap sesuatu (biasanya objeknya berupa seseorang).

2. perasaan yang datang melanda apabila ada berada di tempat yang romantis, dan suasana romantis, tapi tidak punya kekasih/pacar/gebetan.

3. atau bisa juga lagi ditempat romantis,dan atau suasana yang romantis, tapi gebetan tidak ada disamping oleh karena tidak jelas kabarnya
Galau itu sebagian besar di karenakan putus pacar dll...
Kalau Putus Tali Sandal Galau ndak yaaaa???
hehe...

nah, Apakah Hukum pacaran menurut islam ???
ini dia nih,yang bikin GALAU..

Pacaran halal kok yang penting tidak melakukan yang diluar batas.
•♥•Ah sapa bilang.Ngawur.

Pacaran boleh, buat pengalaman.
•♥•ahaha pengalaman,buat sakit hati kalu udah patah hati brooo..

Hari gini gak pacaran, ndeso loe.
•♥•loe yang kolot,hari gene pacaran,kuno meeen.Ta'arufan lebih keren broooo..

Pacaran itu buat motivasi biar dapat berprestasi.
•♥•Wah,seandainya ada pialanya gua mau dah pacaran,hari gene pacaran buat nambah prestasi,yang ada malah nambah semangat belajar MAKSIAT broo..

Pacaran menghindarkan diri dari Zina.
•♥•wakssss...justru pacaran itu bibitnya zina mas bro,

Itu merupakan sebagian besar jawaban dari teman-teman saya, yang menurut saya semua itu salah..

Kalau dalam agama Islam, Islam MENGHARAMKAN pacaran dan pacaran islami itu MUSTAHIL ADA.

Banyak kaum muslimin yang masih berpandangan bahwa pacaran itu sah2 saja, asalkan tetap menjaga diri masing2. Ungkapan itu ibarat kalimat, “Mandi boleh, asal jangan basah.” Ungkapan yang hakikatnya tidak berwujud. Karena berpacaran itu sendiri, dalam makna apapun yang dipahami orang2 sekarang ini, NGGAK dibenarkan dalam Islam. Istilah pacaran sudah terlanjur dipahami sebagai hubungan lebih intim antara sepasang kekasih, yang diaplikasikan dengan jalan bareng, jalan2, saling berkirim surat, ber SMS ria(Tuit-tuiit) dan berbagai hal lain, yang jelas2 disisipi oleh banyak hal2 haram, seperti pandangan haram, bayangan haram, dan banyak hal2 lain yang bertentangan dengan syariat.

Bila kemudian ada istilah pacaran yang Islami, sama halnya dengan memaksakan adanya istilah, meneggak minuman keras yang Islami. Mungkin, karena minuman keras itu di tenggal di dalam masjid. Atau zina yang Islami, judi yang Islami, dan sejenisnya. Kalaupun ada aktivitas tertentu yang halal, kemudian di labeli nama2 perbuatan haram tersebut, jelas terlelu dipaksakan, dan sama sekali nggak bermanfaat

Mengapa Pacaran Dilarang?

1. Ajaran Islam melarang mendekati zina
surah al-Israa' ayat 32
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk"

2. Ajaran Islam mewajibkan pria dan wanita menundukkan pandangannya
>> surah an-Nur ayat 30
“Katakanlah kepada laki2 yang beriman :”Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.”

>> surah an-Nur ayat 31
“Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : "Hendaklah mereka menundukkan pandangannya, dan kemaluannya”


3. Agama Islam melarang berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya
“Janganlah seorang laki2 berduaan dengan seorang wanita kecuali jika bersama mahromnya.” (HR. Bukhari)


4. Agama Islam melarang berzina dalam bentuk apapun. Baik itu zina kemaluan, zina mata, zina lisan, zina tangan. Walaupun saat pacaran kamu orang ngga lakukan apa2, tapi tetap haram karena sesungguhnya kalian telah berzina hati

>> Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
"...Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan2. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim)

dalam islam tidak ada yang namanya pacaran.
dalam islam ada namanya ta'arufan,, dalam arti pendekatan tanpa melanggar norma-norma moral.
Sah sah saja kalau mau pacaran asalkan itikatnya tidak melanggar norma dan masih dalam nilai taarufan.

jadi ,jelas dalam islam tak boleh pacaran,kita harus menjadi muslim yang benar, tapi semua itu terserah yang mau melakukannya, bukan maksud saya menggurui, saya hanya membenarkan apa yang menurut saya belum benar.

Maaf,jika ada salah kata,karena saya sayang Anda.Saya Share artikel ini.

A:•♥•Ambil Yang Baik
B:•♥•Buang yang buruk



Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...

Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com/
Continue Reading

SAINS MEMBUKTIKAN BERJILBAB ITU SEHAT

| 0 komentar

SAINS MEMBUKTIKAN BERJILBAB ITU SEHAT

Mengenakan jilbab atau kerudung bagi muslimah merupakan pelindung kulit yang paling ampuh, bahkan melebihi keampuhan SPF-15. "Penelitian itu saya lakukan tahun 2001," kata Pegiat di Yayasan "Kita dan Buah Hati" dr Dewi Inong Irana, Sp.KK melalui pernyataan Humas Institut Pertanian Bogor, Sabtu. Menurut dokter yang sejak tahun 1983 memakai busana Muslimah secara sempurna itu, seiring dengan bertambahnya usia maka akan terjadi perubahan kulit pada perempuan.

Ia menjelaskan, perubahan kulit tersebut di antaranya kelembaban dan kolagen berkurang, kulit menjadi kering, timbul kerut dalam otot, perubahan warna dan regenerasi sel kulit melambat. "Jadi, kaum ibu juga perlu memperhatikan faktor perusak kulit yakni sinar ultra violet, rokok, alkohol, kosmetik mengandung bahan kimia berbahaya, garam, gizi tidak seimbang dan stres," katanya.

Dikemukakannya bahwa salah satu cara menjaga kulit adalah menghindari sinar matahari, mengoleskan pelembab, makan makanan gizi seimbang, cukup istirahat, olah raga teratur, hindari stres dan rawat kulit secara teratur.

Kemudian dari situs stunninghijab.com membagikan berbagai manfaat kesehatan berdasarkan beberapa penelitian ilmiah yang ada.

( Radiasi matahari )

Seperti yang telah diketahui, sinar ultraviolet matahari dinilai berbahaya jika mengenai kulit dalam waktu tertentu. Berbagai masalah kesehatan akibat sinar UV tersebut antara lain adalah kulit keriput, kerusakan mata, hingga kanker kulit.

Para ahli kesehatan kemudian memperingatkan orang-orang untuk menggunakan sunblock demi melindungi kulit mereka. Namun saran terbaik sebenarnya adalah memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh. Sebagai informasi tambahan, pakaian yang terang dan gelap cenderung mampu merefleksikan sinar UV daripada pakaian yang berwarna pastel.

( Udara panas )

Hampir sama seperti matahari, udara panas juga membawa dampak buruk bagi kesehatan, khususnya pada otak. Jadi ketika udara sedang sangat panas dan seseorang harus keluar rumah, ahli kesehatan menyarankan untuk memakai pakaian yang bisa melindungi diri. Terutama pada bagian mata, kepala, dan leher untuk mengurangi risiko kesehatan yang menyerang otak.

( Udara dingin )

Tubuh yang terkena suhu dingin terlalu lama akan membuat seseorang menderita demam, flu, rasa ngilu, dan gemetaran pada tubuh. Tes kesehatan kemudian membuktikan bahwa 40-60 persen panas tubuh menurun akibat udara yang terlalu dingin. Sehinga orang-orang disarankan menutup kepala dan tubuhnya dengan pakaian tebal demi menjaga panas tubuh tersebut.

( Higienis )

Sementara itu, untuk pekerjaan tertentu, ada peraturan menutup kepala demi menjaga kebersihan di lingkungan pekerjaan. Misalnya perawat, pekerja di restoran cepat saji, klinik, dan yang lainnya. Penutup kepala diharapkan bisa mencegah kontaminasi dan penyebaran virus maupun infeksi.

Itulah berbagai manfaat kesehatan dari memakai hijab. Jika Anda juga salah seorang yang menggunakannya, sebaiknya jaga kesehatan rambut meskipun sepanjang hari kepala selalu tertutup dengan hijab.

ALLAH SWT. memerintahkan sesuatu pasti ada manfaatnya untuk kebaikan manusia. Dan setiap yang benar-benar manfaat dan diperlukan manusia dalam kehidupannya, pasti disyariatkan atau diperintahkan oleh-Nya. Diantara perintah Allah itu adalah berjilbab bagi wanita muslimah. Berikut ini beberapa manfaat berjilbab menurut Islam dan ilmu pengetahuan.

1. Selamat dari adzab Allah (adzab neraka)

“Ada dua macam penghuni neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya; sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan menyesatkan, yang dikepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka (wanita-wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak yang jauh” (HR. Muslim).

Imam An-Nawawi ra. menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “Wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang” ialah mereka yang menutup sebagian tubuhnya dan menampakkan sebagian lainnya dengan maksud menunjukkan kecantikannya.

“Wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang” ialah mereka yang menutup sebagian tubuhnya dan menampakkan sebagian lainnya dengan maksud menunjukkan kecantikannya.

2. Terhindar dari pelecehan

Banyaknya pelecehan seksual terhadap kaum wanita adalah akibat tingkah laku mereka sendiri. Karena wanita merupakan fitnah (godaan) terbesar. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW,

“Sepeninggalku tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (HR. Bukhari).

Jikalau wanita pada jaman Rasul merupakan fitnah terbesar bagi laki-laki padahal wanita pada jaman ini konsisten terhadap jilbab mereka dan tak banyak lelaki jahat saat itu, maka bagaimana wanita pada jaman sekarang? Tentunya akan menjadi target pelecehan. Hal ini telah terbukti dengan tingginya pelecehan di negara-negara Eropa (wanitanya tidak berjilbab).

3. Memelihara kecemburuan laki-laki

Sifat cemburu adalah sifat yang telah Allah SWT tanamkan kepada hati laki-laki agar lebih menjaga harga diri wanita yang menjadi mahramnya. Cemburu merupakan sifat terpuji dalam Islam.

“Allah itu cemburu dan orang beriman juga cemburu. Kecemburuan Allah adalah apabila seorang mukmin menghampiri apa yang diharamkan-Nya.” (HR. Muslim).

Bila jilbab ditanggalkan, rasa cemburu laki-laki akan hilang. Sehingga jika terjadi pelecehan tidak ada yang akan membela.

4. Akan seperti bidadari surga

“Dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, mereka tak pernah disentuh seorang manusia atau jin pun sebelumnya.” (QS. Ar-Rahman: 56).

“Mereka laksana permata yakut dan marjan.”(QS.Ar Rahman: 5).

“Mereka laksan telur yang tersimpan rapi.”(QS.Ash Shaffaat: 49).

Dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari surga. Yaitu menundukkan pandangan, tak pernah disentuh oleh yang bukan mahramnya, yang senantiasa dirumah untuk menjaga kehormatan diri. Wanita inilah merupakan perhiasan yang amatlah berharga.

Dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari surga.

5. Mencegah penyakit kanKer kulit

KanKer adalah sekumpulan penyakit yang menyebabkan sebagian sel tubuh berubah sifatnya. Kanser kulit adalah tumor-tumor yang terbentuk akibat kekacauan dalam sel yang disebabkan oleh penyinaran, zat-zat kimia, dan sebagainya.

Oleh karena itu, cara untuk melindungi tubuh dari kanser kulit adalah dengan menutupi kulit. Salah satunya dengan berjilbab. Karena dengan berjilbab, kita melindungi kulit kita dari sinar UV. Melindungi tubuh bukan dengan memakai kerudung gaul dan baju ketat. Kenapa? Karena hal itu percuma saja. Karena sinar UV masih bisa menembus pakaian yang ketat apalagi pakaian transparan. Berjilbab disini haruslah sesuai kriteria jilbab.

6. Memperlambat gejala penuaan

Penuaan adalah proses alamiah yang sudah pasti dialami oleh semua orang yaitu lambatnya proses pertumbuhan dan pembelahan sel-sel dalam tubuh. Gejala-gejala penuaan antara lain adalah rambut memutih, kulit keriput, dan lain-lain.

Penyebab utama gejala penuaan adalah sinar matahari. Sinar matahari memang penting bagi pembentukan vitamin Dyang berperan penting terhadap kesehatan kulit. Namun, secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa sinar matahari merangsang melanosit (sel-sel melanin) untuk mengeluarkan melanin, akibatnya rusaklah jaringan kolagen dan elastin. Jaringan kolagen dan elastin berperan penting dalam menjaga keindahan dan kelenturan kulit.

Krim-krim pelindung kulit pun tidak mampu melindungi kulit secara total dari sinar matahari. Sehingga dianjurkan untuk melindungi tubuh dengan jilbab.

Jilbab adalah kewajiban untuk setiap muslimah. Dan jilbab pun memiliki manfaat. Ternyata tak sekedar membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat duniawinya. Jilbab tak hanya sekedar menjaga iman dan takwa pemakainya, namun juga membuat kulit terlindungi dari penyakit kanker dan proses penuaan.

Ternyata jilbab tak sekedar membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat duniawinya.

Jilbab tak hanya sekedar menjaga iman dan takwa pemakainya, namun juga membuat kulit terlindungi dari penyakit kanser dan proses penuaan.


Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...

Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com/
Continue Reading

7 GOLONGAN YANG MENDAPAT NAUNGAN ALLAH DI HARI KIAMAT

Rabu, 09 Januari 2013 | 0 komentar

7 GOLONGAN YANG MENDAPAT NAUNGAN ALLAH DI HARI KIAMAT

Rasulullah SAW bersabda: "Tujuh golongan umatku yang akan mendapatkan naungan dari Allah subhana wa Ta'ala, di mana tidak ada lagi naungan selain naungan Nya pada hari kiamat nanti adalah :

1. Imam (pemimpin) yang adil.

2. Pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, di saat nafsunya bergejolak.

3. Hamba yang hatinya selalu terpaut pada masjid, senang berjamaah dan beraktivitas memakmurkan masjid.

4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul, berjumpa, bersahabat karena Allah dan berpisah karena Allah pula.

5. Seorang hamba lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan tetapi ia menolaknya seraya berkata 'Aku takut kepada Allah'.

6. Hamba yang bersedekah sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya, ikhlas karena Allah.

7. Hamba yang berdzikir dan berdoa kepada Allah dalam keheningan malam, dalam kesendiriannya, dalam muhasabah dirinya lalu ia menitikkan air matanya. Tangisan karena takut dan cinta kepada Allah Ta’ala." (HR. Bukhari Muslim)

Kemudian, penyebutan 7 golongan dalam hadits ini tidaklah menunjukkan pembatasan. Karena telah shahih dalam hadits lain adanya golongan lain yang Allah lindungi pada hari kiamat selain dari 7 golongan di atas. Di antaranya adalah orang yang memberikan kelonggaran dalam penagihan utang.

Dari Jabir radhiallahu anhu: Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ عَنْهُ أَظَلَّهُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ

“Barangsiapa yang memberikan kelonggaran kepada orang yang berutang atau menggugurkan utangnya, maka Allah akan menaunginya di bawah naungan-Nya.” (HR. Muslim)

Ya Allah, yang menguasai langit bumi, masukkanlah kami ke dalam golongan hamba-hambaMu yang Kau naungi kelak di hari akhir... Aamiin...
 
Semoga bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...

Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com/
 

 
 
 
Continue Reading

REMAJA ZAMAN INI

| 0 komentar

APAKAH KITA SUDAH LUPA DENGANNYA....?????
- Kekasih sakit khawatirnya minta ampun.
- Giliran Ibunya sakit ia malah cuek bebek.

- Kekasih ulang tahun bingung milih hadiah.
- Giliran Ibunya ulang tahun memberi selamatpun lupa.

- Kekasih belum makan perhatiannya selangit.
- Giliran Ibunya belum makan dibiarkan saja.

- Kekasih marah galau gak ketulungan.
- Giliran Ibunya marah malah membalas marah.

- Butuh kekasih setiap waktunya.
- Giliran butuh Ibunya kalau ada maunya saja.

Mereka lupa :

- Kalau lagi sakit manggil-manggil IBU.
- Kalau lagi butuh duit minta ke IBU.
- Kalau dimarahin Ayah ngadu ke IBU.
- Kalau minta apa aja bilangnya ke IBU.

GILIRAN IBU MENINGGAL MEREKA MENANGIS DAN MENYESAL...

Yang setuju angkat jempolnya...!!!


Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com/

Semoga bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...
 
Continue Reading

RAHASIA SHOLAT DI AWAL WAKTU

Sabtu, 05 Januari 2013 | 0 komentar

Bismillahirrahmannirrahim,

Rasulullah saw bersabda: “Amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah " Shalat pada waktunya, Berbakti kepada kedua orang tua, kemudian Jihad di jalan Allah SWT.” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 18897]

Sholat adalah ibadah utama seorang muslim dan ini merupakan jembatan utama komunikasi langsung antara umat dan Penciptanya (Allah Swt). Ternyata dari waktu sholat yang 5 waktu itu banyak hikmah yang kita bisa dapatkan dilihat dari faktor kesehatan, ilmu pengetahuan, psikologi dan lain-lain. Berikut pengamatan para ahli di bidangnya mengenai masalah waktu sholat, salah satu rukun Islam, karena ada rahasia dibalik peralihan/perpindahan waktu sholat.

Setiap perpindahan/peralihan waktu sholat sebenarnya bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam yang bisa diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna alam ini tidak asing bagi penggemar dan praktisi fotografi/video/film juga dalam industri cahaya/lampu,percetakan, astrofisika dan lain-lain karena ada istilah suhu/temperatur warna (color temperature) dimana kalau siang itu bluish (kebiru-biruan) dan kalau sore itu reddish(kemerah-merahan)- Suhu warna biasanya menggunakan satuan Kelvin (K) sebagai perangkat pengukurannya.

1.> WAKTU SUBUH

Pada waktu subuh, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu Fisiologi (Ilmu Faal-salah satu dari ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.

2.> WAKTU ZUHUR


Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.

3.> WAKTU ASAR


Alam berubah lagi warnanya menjadi jingga/oranye (warna antara merah dan kuning). Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat ( kelenjar eksorin pada pria jantan, fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani), rahim , ovarium/ indung telur (kelenjar kelamin wanita) , dan testis (kelenjar kelamin jantan) yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Asar akan menurun daya kreativitasnya. Disamping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.

4.> WAKTU MAGHRIB


Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga(powerful) karena mereka bergema atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan (interferensi-interaksi antar gelombang dalam satu daerah-bisa membangun dan merusak) atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu mata(penglihatan) kita.

5.> WAKTU ISYA


Selanjutnya pada waktu ini warna alam berubah menjadi nila (indigo) dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu ini, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4HZ (Hertz adalah satuan ukur untuk frekuensi) dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat. Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak)kelenjar pituitary (hipofisis), thalamus(struktur simetris garis tengah dipasangkan dalam otak vertebrata termasuk manusia dan fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus(hipotalamus-bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam(tahajud).

Subhanallah, Indahnya Islam ..

Demikianlah ringkas hubungan antara waktu shalat dengan warna alam. Manusia sebaiknya sadar akan pentingnya tenaga alam. Faktor-faktor inilah yang mendasar kegiatan meditasi seperti taichi, qi-gong dan sebagainya. Kegiatan meditasi ini dilakukan untuk menyerap tenaga-tenaga alam ke sistem tubuh. Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat shalat oleh Allah SWT sehingga jika laksanakan sesuai aturan maka secara tak sadar kita telah menyerap tenaga alam ini. Ini mungkin belum pernah terfikir oleh kita sebelumnya.

Inilah hakikat mengapa Allah SWT yang memiliki sifat Pengasih dan Penyayang mewajibkan shalat kepada kita sebagai hambaNYA. Sebagai Pencipta Allah swt mengetahui bahwa hambaNYA amat sangat memerlukan-Nya. Shalat di awal waktu akan membuat badan semakin sehat.

Semoga informasi ini dapat menambah semangat kita untuk melaksanakan shalat tepat pada waktunya , dan bersegera ke mesjid bagi kaum adam ... :)

Wallahu a'lam bishawab
Dari aneka sumber ilmiah , Wikipedia dan Detik Islam


Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com/

Semoga bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...
Continue Reading

TANDA-TANDA KEMATIAN

| 0 komentar


TANDA-TANDA KEMATIAN

Allah telah memberi tanda kematian seorang muslim sejak 100 hari, 40 hari, 7 hari, 3 hari dan 1 hari menjelang kematian.

Tanda 100 hari menjelang ajal :

Selepas waktu Ashar (di waktu Ashar karena pergantian dari terang ke gelap), kita merasa dari ujung rambut sampai kaki menggigil, getaran yang sangat kuat, lain dari biasanya, bagi yang menyadarinya akan terasa indah di hati, namun yang tidak menyadari, tidak ada pengaruh apa-apa.

Tanda 40 hari menjelang kematian :

Selepas Ashar, jantung berdenyut-denyut. Daun yang bertuliskan nama kita di lauh mahfudz akan gugur. Malaikat maut akan mengambil daun kita dan mulai mengikuti perjalanan kita sepanjang hari.

Tanda 7 hari menjlang ajal :

Akan diuji dengan sakit, orang sakit biasanya tidak selera makan. Tapi dengan sakit ini tiba-tiba menjadi berselera meminta makanan ini dan itu.

Tanda 3 hari menjelang ajal :
Terasa denyutan ditengah dahi. Jika tanda ini dirasa, maka berpuasalah kita, agar perut kita tidak banyak najis dan memudahkan urusan orang yang memandikan kita nanti.

Tanda 1 hari sebelum kematian :

Di waktu Ashar, kita merasa 1 denyutan di ubun-ubun, menandakan kita tidak sempet menemui Ashar besok harinya. Bagi yang khusnul khotimah akan merasa sejuk di bagian pusar, kemudian ke pinggang lalu ketenggorokan, maka dalam kondisi ini hendaklah kita mengucapkan 2 kalimat syahadat.

Sahabatku yang budiman, subhanAllah, Imam Al-Ghazali, mengetahui kematiannya. Beliau menyiapkan sendiri keperluannya, beliau sudah mandi dan wudhu, meng-kafani dirinya, kecuali bagian wajah yang belum ditutup. Beliau memanggil saudaranya Imam Ahmad untuk menutup wajahnya. SubhanAllah. Malaikat maut akan menampakkan diri pada orang-orang yang terpilih. Dan semoga kita menjadi hamba yang terpilih dan siap menerima kematian kapanpun dan di manapun kita berada. Aamiin.

Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com/

Semoga bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...
Continue Reading

4 SIFAT PENGHUNI SURGA

Jumat, 04 Januari 2013 | 0 komentar



Setiap muslim sangat menginginkan kebahagiaan abadi di surga kelak. Kenikmatannya tiada terkira. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ اللَّهُ أَعْدَدْتُ لِعِبَادِى الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنَ رَأَتْ ، وَلاَ أُذُنَ سَمِعَتْ ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ ، فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ ( فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِىَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ )
Allah berfirman: Aku sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang sholeh surga yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik dalam hati manusia.” Bacalah firman Allah Ta’ala, “Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. As Sajdah: 17) (HR. Bukhari no. 3244 dan Muslim no. 2824)
Ada pelajaran penting dari surat Qaaf (surat yang biasa dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat khutbah Jum’at [1]) mengenai sifat-sifat penduduk surga. Ada 4 sifat penduduk surga yang disebutkan dalam surat tersebut sebagai berikut,
وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ (31) هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ (32) مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ (33) ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُلُودِ (34) لَهُمْ مَا يَشَاءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ (35)
Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang takut kepada Rabb yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat, masukilah surga itu dengan aman, Itulah hari kekekalan. Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya.” (QS. Qaaf: 31-35)
Ada empat sifat yang disebutkan dalam ayat yang mulia ini, yaitu: (1) awwab (hamba yang kembali pada Allah), (2) hafiizh(selalu memelihara aturan Allah), (3) takut pada Allah, dan (4) datang dengan hati yang muniib (bertaubat).

Sifat Pertama: Awwab

Yang dimaksud dengan awwab adalah kembali pada Allah dari maksiat kepada ketaatan pada-Nya, dari hati yang lalai mengingat-Nya kepada hati yang selalu mengingat-Nya.
‘Ubaid bin ‘Umair rahimahullah mengatakan, “Awwab adalah ia mengingat akan dosa yang ia lakukan kemudian ia memohon ampun pada Allah atas dosa tersebut.”
Sa’id bin Al Musayyib [2] rahimahullah berkata, “Yang dimaksud awwab adalah orang yang berbuat dosa lalu ia bertaubat, kemudian ia terjerumus lagi dalam dosa, lalu ia bertaubat.”

Sifat Kedua: Hafiizh

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Ia menjaga amanat yang Allah janjikan untuknya dan ia pun menjalankannya.”
Qotadah rahimahullah mengatakan, “Ia menjaga kewajiban dan nikmat yang Allah janjikan untuknya.”
Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, “Perlu diketahui nafsu itu ada dua kekuatan yaitu kekuatan offensive (menyerang) dan kekuatan defensive (bertahan). Yang dimaksud dengan awwab adalah kuatnya offensive dengan kembali pada Allah, mengharapkan ridho-Nya dan taat pada-Nya. Sedangkan hafiizh adalah kuatnya defensive yaitu menahan diri dari maksiat dan hal yang terlarang. Jadi hafiizh adalah menahan diri dari larangan Allah, sedangkan awwab adalah menghadap pada Allah dengan melakukan ketaatan pada-Nya.”

Sifat Ketiga: Takut pada Allah

Dalam firman Allah (yang artinya), Orang yang takut kepada Rabb yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya), terkandung makna pengakuan akan adanya Allah, akan rububiyah-Nya, akan ketentuan-Nya, akan ilmu dan pengetahuan Allah yang mendetail pada setiap keadaan hamba. Juga di dalamnya terkandung keimanan pada kitab, rasul, perintah dan larangan Allah. Begitu pula di dalamnya terkandung keimanan pada janji baik Allah, ancaman-Nya, dan perjumpaan dengan-Nya. Begitu pula di dalamnya terkandung keimanan pada janji baik Allah, ancaman-Nya, dan perjumpaan dengan-Nya. Seseorang dikatakan takut pada Allah (Ar Rahman) haruslah dengan memenuhi hal-hal yang telah disebutkan tadi.

Sifat Keempat: Datang dengan hati yang muniib

Yang dimaksudkan dengan datang dengan hati yang muniib dijelaskan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, “Kembali (dengan bertaubat) dari bermaksiat pada Allah, melakukan ketaatan, mencintai ketataan tersebut dan menerimanya.”
Intinya yang dimaksud dengan sifat penghuni surga yang keempat adalah kembali kepada Allah dengan hati yang selamat, bertaubat pada-Nya, dan tunduk pada-Nya.
Semoga dengan mengetahui empat sifat penghuni surga ini membuat kita semakin dekat pada Allah, bertaubat, menjauhi maksiat dan kembali taat pada-Nya. Sehingga kita dapat berjumpa dengan Allah dengan hati yang selamat. Aamiin Yaa Mujibas Saailin.
-Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat-
References:
Fawaidul Fawaid, Ibnul Qayyim, hal. 142-143, terbitan Dar Ibnul Jauzi.
Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 13/197, terbitan Muassasah Qurthubah.
[1] Dari puteri Haritshah bin Nu’man, ia berkata,
عَنْ بِنْتٍ لِحَارِثَةَ بْنِ النُّعْمَانِ قَالَتْ مَا حَفِظْتُ (ق) إِلاَّ مِنْ فِى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْطُبُ بِهَا كُلَّ جُمُعَةٍ.
Aku tidaklah menghafal surat Qaaf selain dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat beliau khutbah setiap Jum’at.” (HR. Muslim no. 873).
[2] Syaikhuna, Syaikh Hammad Al Hammad hafizhohullah dalam durus (pelajaran Kitab Tauhid) menyebutkan bahwa cara baca yang tepat adalah Sa’id bin Al Musayyib, nama lengkap beliau Sa’id bin Al Musayyib bin Hazn Al Mahzumi Al Qurasyi. Beliau adalah seorang tabi’in. Sedangkan Al Musayyab, nama lengkapnya adalah Al Musayyab bin Waadhih, meriwayatkan hadits dari ‘Abdullah bin Al Mubarok. Para ulama menilai Al Musayyab dengan “shoduuq, yukhti’ katsiroh” (jujur namun seringkali buat kesalahan).


Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com/

Semoga bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...

Sumber: Rumaysho
Continue Reading

DO'A HARI ULANG TAHUN

Kamis, 03 Januari 2013 | 0 komentar

Ya Allah,
Kau ciptakan kami dari tiada, menjadi ada
Kemudian Kau kembalikan kami kepada-Mu
Kehidupan kami bejalan dan berputar
sesuai dengan kehendak-Mu

Ya Allah,
Hari ini tiba juga aku di usia ini
Hari di mana aku harus menjadi lebih bijaksana
Hari di mana aku harus menjadi lebih dekat dengan-Mu
Hari di mana aku harus bisa menjadi teladan bagi orang lain

Ya Allah,
Panjangkanlah usiaku agar hidupku menjadi lebih bermanfaat bagi orang lain
Panjangkanlah usiaku agar aku dapat lebih memandang hidup
dengan penuh makna dalam kebesaran-Mu
Panjangkanlah usiaku agar aku dapat membimbing keluargaku
untuk dapat tunduk dan berbakti kepada-Mu
Panjangkanlah usiaku agar aku dapat lebih bersyukur
atas nikmat dan rizqi yang Engkau anugerahkan kepadaku

Ya Allah,
Jadikanlah aku menjadi hamba-Mu yang khusyu’ dan tawadhu’
dalam menerimah hikmah dan berkah-Mu
Bertambah usia dalam hitunganku
berkurang pula usiaku dalam hitungan-Mu

Ya Allah,
Terima kasih Engkau telah mengangkatku
menjadi makhluk dengan derajat yang tinggi
Terima kasih engkau telah memberikan cahaya keimanan kepadaku
sehingga aku dapat lebih mengenal-Mu,

Ya Allah,
Aku percaya bahwa Engkau akan selalu berikan yang terbaik
untuk diriku, keluargaku, orang tuaku dan
semua sahabat sejatiku, yang selalu peduli padaku
Hanya pada-Mu lah aku senantiasa mengabdi dan
Hanya pada-Mu lah aku memohon pertolongan
Kabulkanlah do’a hamba-Mu ini Ya Allah..
Amin..amin..amin.. Yaa Robbal ‘Alamin..


Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com/

Semoga bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...
Continue Reading

NAMA - NAMA ISLAMI SI BUAH HATI

| 0 komentar

Nama-Nama Bayi Islam ...

ALIF ( ﻓﻠﻸﺍ )
1. Atiah : ﺓَﻳِﺘﺂ : yang datang
2. Azifah : ﺓَﻓِﺰﺁ : yang mendekat; nama hari lain dari hari Kiamat
3. Asiah : ﺓَﻳِﺴﺂ : nama isteri Fir’aun yang beriman kepada Allah; ahli dalam pengobatan
4. Aminah : ﺓَﻧِﻤﺂ : Nama ibu Rasulullah; yang aman
5. Abiyyah : ﺓَّﻳِﺒَﺄ : yang menolak kehinaan; punya kepribadian yang kokoh
6. Atsilah : ﺓَﻟْﻴِﺜَﺄ : yang berakar; mempunyai keturunan yang baik
7. Ahlam : ﻣَﻼْﺣَﺄ : jamak dari hulm ; mimpi
8. Adibah :ْﻳِﺪَﺃﺓَﺏ : sastrawati
9. Arja : ﻯَﺠْﺮَﺃ : lebih diharapkan
10. Aribah : ﺓَﺑْﻴِﺮَﺃ : yang berakal; pandai
11. Aridhah : ﺓَﺿْﻴِﺮَﺃ : yang bersih, terang; mengesankan
12. Arij : ﺟْﻴِﺮَﺃ : bau yang sedap
13. Arikah : ﺓَﻛْﻴِﺮَﺃ : permadani yang dihias
14. Azka : ﻯَﺂْﺯَﺃ : lebih suci, bersih
15. Azaliyyah : ﺓَّﻳِﻠَﺰَﺃ : yang bersifat azaly, dari sejak dulu
16. Asma’ : ﺀﺍَﻣْﺴَﺄ : jamak dari ism; nama
17. Asma : ﻯَﻤْﺴَﺄ : lebih mulia, tinggi
18. Asywaq : ﻗﺎَﻭْﺷَﺄ : jamak dari syauq; kerinduan
19. Ashilah : َﺃﺓَﻟْﻴِﺺ : yang asli, orisinil
20. Adhwa’ : ﺀﺍَﻭْﺿَﺄ : jamak dari dha-u’; cahaya
21. Agharid : ﺩْﻳِﺮﺍَﻏَﺄ : jamak dari ughrudah: kicauan burung
22. Afanin : ﻧْﻴِﻨﺎَﻓَﺄ : daun yang lembut; jenis perkataan yang khas
23. Afrah : ﺣﺎَﺭْﻓَﺄ : jamak dari farhah: kegembiraan; pesta
24. Afkar : ﺭﺍَﻛْﻔَﺄ : jamak dari fikr: pemikiran
25. Alfiyyah : ﺓَّﻳِﻔْﻠَﺄ : dinisbatkan kepada kata alf: ribuan
26. Althaf : ﻓﺎَﻃْﻠَﺄ : taufik, lembut
27. Amany : ﻳِﻨﺎَﻣَﺄ : jamak dari umniyah: cita-cita
28. Amirah : َﺃﺓَﺭْﻳِﻢ : pemimpin
29. Anisah : ﺓَﺳْﻴِﻨَﺄ : yang lembut; jinak
30. Aniqah : ﺓَﻗْﻴِﻨَﺄ : indah menawan
31. Ibtisamah : ﺓَﻣﺎَﺳِﺘْﺒِﺎ : senyuman
32. Ibtihaj : ﺟﺎَﻫِﺘْﺒِﺎ : keceriaan, kegembiraan
33. Ibtihal : ﻻَﻫِﺘْﺒِﺎ : memohon/berdoa (kepada Allah)
34. Ihtisyam : ﻣﺎَﺷِﺘْﺤِﺎ : malu
35. Ihtifa’ : ﺀﺍَﻓِﺘْﺤِﺎ : sambutan
36. Ihtima’ : ﺀﺍَﻣِﺘْﺤِﺎ : berlindung, bertahan
37. Ihtiwa’ : ﺀﺍَﻭِﺗْﺤِﺎ : mencakup, mengandung (sesuatu)
38. Irtiqa’ : ﺀﺍَﻗِﺘْﺮِﺍ : meningkat
39. Irtiyah : ﺣﺎَﻳِﺘْﺮِﺍ : puas, senang
40. Izdihar : ﺭﺍَﻫِﺪْﺯِﺍ : maju, berkembang
41. Istifadah : ﺓَﺩﺍَﻓِﺘْﺴِﺎ : mengambil faedah, memanfaatkan
42. Isytihar : ﺭﺍَﻫِﺘْﺸِﺎ : terkenal, masyhur
43. Iftikhar : ﺭﺍَﺧِﺘْﻔِﺎ : bangga
44. Imtitsal : ﻻَﺛِﺘْﻤِﺎ : menjalankan perintah
45. Imtidah : ﺣﺎَﺩِﺗْﻤِﺎ : memuji
46. Imtinan : ﻧﺎَﻧِﺘْﻤِﺎ : karunia; memperbanyak dalam menyebut kebaikan diri
47. Intishar : ﺭﺍَﺻِﺘْﻨِﺎ : kemenangan
48. Intima’ : ﺀﺍَﻣِﺘْﻨِﺎ : berafiliasi (kepada)
49. In’am : ﻣﺎَﻋْﻨِﺈ : penganugerahan
50. Inas : ﺳﺎَﻧْﻴِﺈ : penjinakan; melembutkan hati
51. Umamah : ﺓَﻣﺎَﻣُﺄ : nama anak tiri Rasulullah (anak Ummu Salamah); onta yang berjumlah tiga ratus.
52. Unsyudah : ﺓَﺩْﻭُﺷْﻨُﺄ : syair yang dilantunkan.

BA’ ( ﺀﺍﺑﻼ )
1. Badiyah : ﺓَﻳِﺪﺍَﺏ : yang tampak; perkampungan di pelosok
2. Bazilah : ﺓَﻟِﺬﺍَﺏ : yang membanting tulang, berupaya keras
3. Barrah : ﺓَّﺭﺍَﺏ : yang berbakti (kepada kedua orang tuanya, dll); yang berbuat baik
4. Bari’ah : ﺓَﻋِﺮﺍَﺏ : yang menonjol, unggul, cemerlang
5. Bariqah : ﺓَﻗِﺮﺍَﺏ : yang berkilau; awan yang berkilat
6. Bazigha : ﺓَﻏِﺰﺍَﺏ : yang muncul
7. Basilah : ﺓَﻟِﺴﺎَﺏ : yang berani
8. Basimah : ﺓَﻣِﺴﺎَﺏ : yang tersenyum
9. Balighah : ﺓَﻏِﻼَﺏ : yang sudah mencapai usia baligh
10. Bahiyah : ﺓَﻳِﻬﺎَﺏ : wajah yang ceria
11. Bahriyyah: ﺓَّﻳِﺮْﺣَﺐ : yang dinisbatkan kepada bahr: laut
12. Badriyyah: ﺓَّﻳِﺮْﺩَﺏ : yang dinisbatkan kepada badr: bulan purnama
13. Badi’ah : ﺓَﻋْﻴِﺪَﺏ : yang cantik, indah
14. Badilah : ﺓَﻟْﻴِﺪَﺏ : pengganti
15. Badinah : ﺓَﻧْﻴِﺪَﺏ : yang gemuk
16. Bari-ah : ﺓَﺋْﻴِﺮَﺏ : yang selamat, terbebas dari ikatan, polos tidak berdosa
17. Barokah : ﺓَﺁَﺭَﺏ : keberkahan; pertumbuhan; pertambahan
18. Basmah : ﺓَﻣْﺴَﺐ : senyuman
19. Basyirah : ﺓَﺭْﻳِﺸَﺐ : yang menyampaikan kabar gembira
20. Balqis : ﺳْﻴِﻘْﻠَﺐ : nama Ratu negeri Saba’ pada masa Nabi Sulaiman ‘alaihissalaam
21. Balighah : ﺓَﻏْﻴِﻠَﺐ : yang fashih, amat sangat mengena
22. Bahjah : ﺓَﺟْﻬَﺐ : kegembiraan, keceriaan
23. Bahirah : ﺓَﺭْﻳِﻬَﺐ : wanita yang terhormat
24. Bahiyyah : ﺓَّﻳِﻬَﺐ : yang cantik; bersinar; berkilau
25. Baydla’ : ﺀﺍَﺿْﻴَﺐ : yang putih
26. Butsainah : ﺓَﻧْﻴَﺜُﺐ : (diminutif dari Batsnah); wanita yang cantik
27. Buraidah : ﺓَﺩْﻳَﺮُﺏ : (diminutif dari bard); dingin; nama sebuah tempat/propinsi di Arab Saudi

HURUF TA’, TSA’ dan JÎM /putri
TA’ ( ﺀﺍﺗﻼ )
1. Tâiqah : ﺓَﻗِﺌﺎَﺕ : yang merindu, sangat menginginkan sesuatu
2. Tâbi’ah : ﺓَﻋِﺒﺎَﺕ : yang mengikuti
3. Tâsi’ah : ﺓَﻋِﺴﺎَﺕ : yang kesembilan
4. Tâliyah : ﺓَﻳِﻠَﺎﺕ : yang membaca (Al-Qur’an); yang berikutnya, yang mengikuti
5. Tabrîz : ﺯْﻳِﺮْﺑَﺖ : yang lebih unggul; penampakan
6. Tahiyyah : ﺓَّﻳِﺤَﺖ : ucapan selamat
7. Tarbiyah : ﺓَﻳِﺒْﺮَﺕ : mendidik, pendidikan
8. Tarqiyah : ﺓَﻳِﻘْﺮَﺕ : meningkatkan, peningkatan
9. Tazkiyah : ﺓَﻳِﺂْﺯَﺕ : menyucikan (diri); penyucian (diri); rekomendasi
10. Tasliyah : ﺓَﻳِﻠْﺴَﺖ : menghibur, hiburan
11. Taghrîd : ﺩْﻳِﺮْﻏَﺖ : kicau burung
12. Taqiyyah : ﺓَّﻳِﻘَﺖ : yang taqwa
13. Talîdah : ﺓَﺩْﻳِﻠَﺖ : klasik
14. Tamîmah : ﺓَﻣْﻴِﻤَﺖ : penciptaan yang sempurna; perlindungan
15. Tawaddud: ﺩُّﺩَﻭَﺕ : cinta kasih
16. Tahâni : ﻳِﻨﺎَﻫَﺖ : jamak dari kata tahni-ah; ucapan selamat
17. Taima’ : ﺀﺍَﻣْﻴَﺖ : padang sahara; nama lembah di bagian utara jazirah Arab

TSA’
1. Tsâbitah : ﺓَﺗِﺒﺎَﺙ : yang kokoh; teguh hati; lurus
2. Tsariyyah : ﺓَّﻳِﺮَﺙ : yang kaya
3. Tsurayya : ﺍَّﻳَﺮُﺙ : kumpulan bintang
4. Tsuaibah : ﺓَﺑْﻴَﻮُﺙ : nama wanita penyusu Nabi
Shallallâhu ‘alaihi wasallam; diminutif dari tsawâb (pahala)

JÎM
1. Jâizah : ﺓَﺯِﺋﺎَﺝ : hadiah, orang yang membolehkan
2. Jasîmah : ﺓَﻣْﻴِﺴَﺞ : yang besar badannya, gemuk
3. Jamîlah : ﺓَﻟْﻴِﻤَﺞ : yang cantik
4. Jalîlah : ﺓَﻟْﻴِﻠَﺞ : yang tinggi, mulia, agung
5. Jauharah : ﺓَﺭَﻫْﻮَﺝ : mutiara
6. Jahra’ : ﺀﺍَﺭْﻫَﺞ : yang bersuara lantang, jelas
7. Jaida’ : ﺀﺍَﺩْﻳَﺞ : leher yang jenjang
8. Jinân : ﻧﺎَﻧِﺞ : (kata jamak dari jannah) taman, kebun, surga
9. Jumânah : ﺓَﻧﺎَﻣُﺞ : butir mutiara yang besar
10. Juwairiyyah: ﺓَّﻳِﺮْﻳَﻮُﺝ : nama salah seorang Isteri Rasulullah

HURUF AL-HA’/putri
AL-HA’ ( ﺀﺍﺣﻼ)
1. Habibah : ﺓَﺑْﻴِﺒَﺢ : Kekasih; tersayang
2. Hasanah : ﺓَﻧَﺴَﺢ : Perkataan atau perbuatan yang baik
3. Hasibah :ﺓَﺑْﻴِﺴَﺢ : Yang memiliki keturunan terpandang
4. Hasna` : ﺀﺍَﻧْﺴَﺢ : Cantik; indah; molek
5. Hakimah : ﺓَﻣْﻴِﻜَﺢ : yang bijaksana
6. Halwa : ﻯَﻮْﻟَﺢ : manisan
7. Halimah : ﺓَﻣْﻴِﻠَﺢ : Yang sabar, lembut; wanita yang menyusui Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam
8. Hamdunah : ﺓَﻧْﻮُﺩْﻣَﺢ : Yang memiji; yang bersyukur
9. Hamidah : ﺓَﺩْﻳِﻤَﺢ : Yang tingkah lakunya terpuji
10. Hanan : ﻧﺎَّﻧَﺢ : Yang banyak mengasihi; kelembutan hati
11. Hanin : ﻧْﻴِﻨَﺢ : Yang penuh kasih sayang
12. Hawwa’ : ﺀﺍَّﻭَﺡ : yang mengandung sesuatu; isteri Nabi Adam
13. Haura` : ﺀﺍَﺭْﻭَﺡ : Wanita berkulit putih yang memiliki mata yang sangat hitam
14. Husna : َﻧْﺴُﺤﻰ : Kesudahan yang menyenangkan
15. Hamnah : ﺓَﻧْﻤَﺢ : Kemudahan
16. Hishshah : ﺓَّﺻِﺢ : Bagian; jenis mutiara
17. Husniyah :ﺓَّﻳِﻨْﺴُﺢ : Yang bersifat baik
18. Hulwah : ﺓَﻭْﻟُﺢ : Mata atau mulut yang indah; manis
19. Humaira’ : ﺀﺍَﺭْﻳَﻤُﺢ : Diminutif (tashghir) dari kata ‘Hamra’
20. Huriyah : ﺓَّﻳِﺮْﻭُﺡ : Bidadari surga; wanita cantik
21. Hazimah : ﺓَﻣِﺰﺍَﺡ : Yang memiliki keteguhan hati dan keyakinan diri
22. Hafizhah : ﺓَﻇِﻔﺎَﺡ : Pemelihara; yang menjaga diri
23. Hamidah : ﺓَﺩِﻣﺎَﺡ : Yang bersyukur; yang memuji


AL-KHÂ’ ( ﺀﺍﺧﻼ)
1. Khashibah : ﺓَﺑْﻴِﺼَﺦ : Banyak kebaikan.
2. Khadhra` : ﺀﺍَﺭْﺿَﺦ : Hijau; langit.
3. Khathirah : ﺓَﺭِﻃﺎَﺥ : Pikiran atau rasa yang melintas didalam hati
4. Khulashah : ﺓَﺻَﻼُﺥ : Kesimpulan; ringkasan
5. Khamilah : ﺓَﻟْﻴِﻤَﺦ : Beludru; hutan belukar
6. Khansa : ﺀﺍَﺳْﻨَﺦ : Yang memiliki hidung mancung; wanita yang baik
7. Khaulah : ﺓَﻟْﻮَﺥ : Rusa betina
8. Khairiyah : ﺓَّﻳِﺮْﻳَﺦ : Yang memiliki sifat baik
9. Khaizuran : ﻧﺎَﺭُﺯْﻳَﺦ : Bambu rotan
10. Khizanah : ﺓَﻧﺎَﺯِﺥ : Harta yang disimpan; lemari
11. Khatimah : ﺓَﻣِﺘﺎَﺥ : Kesudahan atau penghabisan sesuatu
3. Khalidah : ﺓَﺩِﻻَﺥ : Abadi
4. Khalidiyah : ﺓَّﻳِﺪِﻻَﺥ : Yang menisbatkan kepada ‘khalidah’
5. Khalishah : ﺓَﺻِﻼَﺥ : Murni, bening

AD-DÂL ( ﻻﺩﻻ )
1. Dalilah : ﺓَﻟْﻴِﻠَﺪ : Bukti; jalan yang terang
2. Dauhah : ﺓَﺣْﻮَﺩ : Hujan yang turun terus-menerus dan tidak lebat
3. Daulah : ﺓَﻟْﻮَﺩ : Negara; pemerintahan
4. Daumah : ﺓَﻣْﻮَﺩ : Pohon yang lebat; kelangsungan
5. Dayyinah : ﺓَﻧِّﻴَﺪ : Taat beragama
6. Dimah : ﺓَﻣْﻴِﺪ : Hujan yang turun terus-menerus
7. Diyanah : ﺓَﻧﺎَﻳِﺪ : Agama
8. Durrah : ﺓَّﺭُﺩ : Mutiara yang besar; nama penyair anak paman Nabi shallallâhu ‘alaihi wasallam
9. Durriyah : ﺓَّﻳِّﺮُﺩ : Yang menisbatkan kepada nama ‘Durrah’
10. Daliyah : ﺓَﻳِﻼَﺩ : Pohon anggur
11. Danah : ﺓَﻧﺎَﺩ : Batu mulia
12. Daniyah : ﺓَﻳِﻨﺎَﺩ : Dekat ADZ-DZÂL ( ﻻﺫﻻ )
1. Dzakiyyah : ﺓَّﻳِﺂَﺫ : Cerdas
2. Dzahabiyyah : ﺓَّﻳِﺒَﻬَﺬ : Yang memiliki sifat emas
3. Dzikra : ﻯَﺮْﺁِﺫ : Ingatan; ketenangan
4. Dzihniyyah : ﺓَّﻳِﻨْﻬِﺬ : Menurut akal
5. Dzu`abah : ﺓَﺑﺎَﺅُﺫ : Rambut yang dikepang; jambul
6. Dzakirah : ﺓَﺭِﺁﺍَﺫ : Yang berzikir; yang selalu ingat

AR-R^A’ ( ﺀﺍﺭﻻ)
Rabihah : ﺓﺣﺒﺎﺭ : Yang beruntung.
Rabai`ah : ﺓﻋﺒﺎﺭ : Subur; keempat.
Radhwa : ﻯﻮﺿﺮ : Keridhaan; nama bukit yang terletak diantara Madinah Dn Yanbu`.
Ra`I`ah : ﺓﻋﺌﺎﺭ : Pekerjaan yang menonjol.
Rahiq : ﻗﻴﺤﺮ : Minyak wangi; lezat.
Ruhiyah : ﺓﻳﺤﻮﺭ : Keruhaniaan.
Raihanah : ﺓﻧﺎﺣﻴﺮ : Wanita yang baik jiwanya.
Raidah : ﺓﺩﻳﺮ : Angin semilir.
Raghdah : ﺓﺩﻏﺮ : Kehidupan yang damai.
Rafidah : ﺓﺩﻳﻔﺮ : Yang diberi pertolongan.
Rajwa : ﻯﻮﺟﺎﺭ : Permohonan.
Rajiyyah : ﺓﻳﺠﺮ : Yang diharapkan.
Rabiyah : ﺓﻳﺒﺎﺭ : Permukaan tanah yang menonjol.
Rajihah : ﺓﺣﺠﺎﺭ : Yang utama; yang diprioritaskan.
Rajiyah : ﺓﻳﺠﺎﺭ : Yang mengharapkan.
Rasikhah : ﺓﺧﺴﺎﺭ : Yang tegar; yang kuat; yang tetap.
Rasiyah : ﺓﻳﺴﺎﺭ : Yang tegar; yang kuat.
Rasyidah: ﺓﺩﺷﺎﺭ : Yang matang pikirannya.
Radhiyah: ﺓﻳﻀﺎﺭ : Yang rela; yang merasa puas.
Raghibah: ﺓﺑﻐﺎﺭ : Yang menyayangi.
Raqiyah : ﺓﻳﻘﺎﺭ : Yang tinggi.
Raghidah : ﺓﺩﻏﺎﺭ : Yang hidupnya enak.
Raniyah : ﺓﻳﻨﺎﺭ : Yang memandang dengan terpesona.
Ra`idah : ﺓﺩﺋﺎﺭ : Pemandu; penunjuk jalan.
Rababah : ﺓﺑﺎﺑﺮ : Kumpulan.
Rabwah : ﺓﻭﺑﺮ : Tanah yang mendaki.
Rabihah : ﺓﺣﻴﺒﺮ : Yang banyak beruntung.
Rihab : ﺑﺎﺣﺮ : Tempat lapang.
Rahimah : ﺓﻣﻴﺤﺮ : Penyayang; pengasih.
Rahil : ﻟﻴﺤﺎﺭ : Yang mengadakan perjalanan; nama ibu Yusuf.
Rasmiyyah: ﺓﻳﻤﺴﺮ : Menurut tatanan; resmi.
Radhiyyah: ﺓﻳﻀﺮ : Pandai; yang suka; yang puas.
Rafi`ah : ﺓﻋﻴﻔﺮ : Yang tinggi.
Randah : ﺓﺩﻧﺮ : Nama pohon yang baunya sedap.
Rifqah : ﺓﻗﻔﺮ : Perkumpulan; himpunan; nama istri Ishaq atau ibu Yaqub.
Raudhah : ﺓﺿﻮﺭ : Taman yang banyak pepohonannya.
Rau`ah : ﺓﻋﻮﺭ : Keindahan.
Rushafah: ﺓﻓﺎﺻﺮ : Taman disekitar kota.
Raghibah: ﺓﺑﻴﻐﺮ : Anugerah yang banyak; yang disenangi.
Raghidah: ﺓﺩﻳﻐﺮ : Air susu; buih.
Rafiqah : ﺓﻗﻴﻔﺮ : Istri; pendamping.
Ramziyyah : ﺓﻳﺰﻣﺮ : Simbolik.
Rana : ﺍﻧﺮ : Sesuatu yang indah dan enak dipandang.
Riqqah : ﺓﻗﺮ : Kasih sayang; rasa malu; kelembutan.

Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com/

Semoga bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...
Continue Reading
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ISLAM IS MY CHOICE - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger