"Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi
akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan
matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk didepannya sejauh pandangan mata
mengelilinginya, kemudian datang malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan
memanggil: "Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah
dan ridhaNya."
Nabi Muhammad s.a.w bersabda lagi: "Maka
keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka
langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak
harum bagaikan kasturi yang terharum diatasbumi, lalu dibawa naik, maka tidak
melalui rombongan malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang harum ini?"
Dijawab: "Roh fulan bin fulan sehingga sampai kelangit, dan disana
dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit
dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik kelangit yang atas hingga
sampai kelangit ketujuh, maka Allah berfirman:
"Catatlah suratnya di illiyyin. Kemudian
dikembalikan ia kebumi, sebab daripadanya Kami jadikan,
dan didalamnya Aku kembalikan dan
daripadanya pula akan Aku keluarkan pada
saatnya." Maka kembalilah roh kejasad dalam kubur, kemudian datang
kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: "Siapa
Tuhanmu?" Maka dijawab: Allah Tuhanku.
Lalu ditanya: "Apakah agamamu?"
Maka dijawab: "Agamaku Islam"
Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang
yang diutuskan ditengah-tengah kamu?" Dijawab: "Dia
utusan Allah". Lalu ditanya: "Bagaimanakah
kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya
membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya" Maka
terdengar suara: "Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga
serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju kesyurga, supaya ia
mendapat bau syurga dan hawa syurga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan
mata." Kemudian datang kepadanya seorang
yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: "Terimalah khabar
gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu."
Lalu bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Saya amalmu yang baik."
Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat supaya segera saya bertemu
dengan keluargaku dan kawan-kawanku."
Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Adapun hamba
yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akihirat, maka turun
kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu
duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk
disamping kepalanya lalu berkata: "Hai roh yang jahat, keluarlah menuju
murka Allah." Maka tersebar disemua
anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang
basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam
kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa
naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang
jahat dan busuk itu?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan." dengan
sebutan yang amat jelek sehingga sampai dilangit dunia, maka minta dibuka,
tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w
membaca ayat: "Laa tufattahu lahum abwabus samaa'i, wala yad
khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath." (Yang
Bermaksud) "Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat
masuk syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum."
Kemudian diperintahkan: "Tulislah orang itu dalam sijjin."
Kemudian dilemparkan rohnya itu bagitu sahaja sebagaimana ayat "Waman
yusyrik billahi fakaan nama khorro minassama'i fatakh thofuhuth thairu au tahwi
bihirrihu fimakaanin sahiiq." (Yang bermaksud) "Dan siapa mempersekutukan Allah,
maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar helang atau dilemparkan oleh angin
kedalam jurang yang curam."
Kemudian dikembalikan roh itu kedalam jasad didlam kubur, lalu didatangi
oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya: ""Siapa
Tuhanmu?" Maka dijawab: "Saya
tidak tahu". Lalu ditanya: "Apakah
agamamu?" Maka dijawab: "Saya
tidak tahu" Ditanya lagi: "Bagaimana
pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?"
Dijawab: "Saya tidak tahu". Lalu
ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?"
Maka dijawab: "Saya tidak tahu"
Maka terdengar suara seruan dari langit: "Dusta hambaku, hamparkan untuknya
dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa
neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rosak tulang-tulang
rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya
sambil berkata: "Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang
telah diperingatkan oleh Allah kepadamu."
Lalu ia bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Aku amalmu yang
jelek." Lalu ia berkata: "Ya tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya
Tuhan jangan percepatkan kiamat."
Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi
Muhammad s.a.w bersabda: "Seorang mukmin jika sakaratulmaut
didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutera yang berisi masik (kasturi) dan
tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut didalam
adunan sambil dipanggil: "Ya ayyatuhannafsul muth ma'innatur ji'i ila
robbiki rodhiyatan mardhiyah." (Yang bermaksud) "Hai roh yang tenang,
kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diridhoi. Kembalilah dengan
rahmat dan keridhoan Allah." Maka jika
telah keluar rohnya langsung ditaruh diatas misik dan bunga-bunga itu lalu
dilipat dengan sutera dan dibawa keilliyyin.
Adapun orang kafir jika sakaratulmaut didatangi oelh Malaikat yang membawa
kain bulu yang didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil
dikatakan kepadanya: "Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu
ketempat yang rendah hina dan siksaNya, maka
bila telah keluar rohnya itu, diletakkan diatas api dan bersuara seperti sesuatu
yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa kesijjin."
Alfaqih Abu Ja'far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a.
berkata: "Seorang mukmin jika diletakkan dikubur maka diperluaskan kuburnya
itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera,
dan bila ia hafal sedikit dari al-quran sukup untuk penerangannya jika tidak
maka Allah s.w.t. memberikan kepadanya nur
cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan didalam kubur
bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan
kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang
masa tidurnya dan belum puas. Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya
sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk kedalam perutnya lalu
dikirimkan kepadanya ular segemuk leher unta, maka makan dagingnya sehingga
habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan
menyiksa iaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa puntung dari besi yang
langsung dipukulkannya, sedang Malaikat itu tidak mendengar suara
jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu
lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang."
Abu-Laits berkata: "Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus
menlazimi empat dan meninggalkan empat iaitu:
-
Menjaga sembahyang lima waktu
-
Banyak bersedekah
-
Banyak membaca al-quran
-
Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal'aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)
Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya.
Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah:
-
Dusta
-
Kianat
-
Adu-adu
-
Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)
Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
"Innallahha ta'ala kariha lakum arba'a: Al'abatsu fishsholaati, wallagh wu
filqira'ati, warrafatsu fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri. (Yang bermaksud)
Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat,
main-main dalam sembahyang dan lahgu (tidak hirau), dalam bacaan quran dan
berkata keji waktu puasa dan tertawa didalam kubur."
Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: "Kamu jangan tertipu
kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang
sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka
alangkah jauh berbeza antara yang satu pada yang lain didalamnya. Maka
seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk
kedalamnya."
Sufyan Atstsauri berkata: "Siapa yang sering (banyak) memperingati
kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang
melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka."
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: "Hai hamba Allah,
berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada
ditempat, ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga,
maut terikat selalu diubun-ubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah jalan
selamat dan segera-segera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar kamu yaitu kubur,
ingatlah bahawa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun syurga atau jurang
dari jurang-jurang neraka dan kubur itu tiap-tiap hari berkata-kata: Akulah
rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat."
Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih ngeri, hari dimana anak kecil
segera beruban dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu yang meneteki lupa
terhadap bayinya dan wanita yang bunting menggugurkan kandungannya dan kau akan
melihat orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk khamar, hanya siksa Allah
s.w.t. yang sangat ngeri dan dahsyat.
Ingatlah bahawa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan suram dalam,
perhiasannya besi dan sirnya darah bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah
s.w.t. disana. Maka kaum muslimin yang menangis. lalu ia berkata:
"Dan disamping itu ada syurga yang luasnya selebar langit dan bumi,
tersedia untuk orang-orang yang takwa. Semoga Allah
s.w.t. melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami
dalam darunna'iem (Syurga yang serba
kenikmatan).
Usaid bin Abdirrahman berkata: "Saya telah mendapat keterangan bahawa
seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: "Segerakan aku.",
dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: "Aku
kasih padamu ketika diatas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu." Dan
bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: "Kembalikan aku."
dan bila diletakkan didalam lahadnya, bumi berkata: "Aku sangat benci
kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu."
Usman bin Affan r.a. ketika berhenti diatas kubur, ia menangis, maka ditegur:
"Engkau jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis
kerana kubur?" Jawabnya: "Nabi Muhammad s.a.w
pernah bersabda: "Alqabru
awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba'dahu aisaru minhu, wa in lam
yanju minhu fama ba'dahu asyaddu minhu." (Yang bermaksud)"Kubur
itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang
dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang
dibelakangnya lebih berat daripadanya."
Abdul-Hamid bin Mahmud Almughuli berkata: "Ketika aku duduk bersama Ibn
Abbas r.a., tiba-tiba datang kepadanya beberapa orang dan berkata: "Kami
rombongan haji dan bersama kami ini ada seorang yang ketika sampai didaerah Dzatishshahifah,
tiba-tiba ia mati, maka kami siapkan segala keperluannya, dan ketika menggali
kubur untuknya, tiba-tiba ada ular sebesar lahad, maka kami tinggalkan dan
menggali lain tempat juga ada ular, maka kami biarkan dan kami menggali lain
tempat juga kami dapatkan ular, maka kami biarkan dan kini kami bertanya
kepadamu, bagaimanakah harus kami perbuat tehadap mayat itu?" Jawab Ibn
Abbas r.a.: "Itu dari amal perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur
sajan demi Allah andaikan kamu galikan bumi ini semua niscaya akan kamu dapat
ular didalamnya." Maka mereka kembali dan menguburkan mayat itu didalam
salah satu kubur yang sudah digali itu dan ketika mereka kembali kedaerahnya
mereka pergi kekeluarganya untuk mengembalikan barang-barangnya sambil bertanya
kepada isterinya apakah amal perbuatan yang dilakukan oelh suaminya? Jawab
isterinya: "Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu dia mengambil
sekadar untuk makanannya sehari, dan menaruh tangkai-tangkai gandum itu kedalam
karung seberat apa yang diambilnya itu."
Abul-Laits berkata: "Berita ini menunjukkan bahawa kianat itu salah satu
sebab siksaan kubur dan apa yang mereka lihat itu sebagai peringatan jangan
sampai kianat."
Ada keterangan bahawa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali dengan berkata:
-
Hai anak Adam, anda berjalan diatas punggungku dan kembalimu didalam perutku.
-
Hai anak Adam, anda makan berbagai macam diatas punggungku dan anda akan dimakan ulat didalam perutku.
-
Hai anak Adam, anda tertawa diatas punggungku, dan akan menangis didalam perutku.
-
Hai anak Adam, anda bergembira diatas punggungku dan akan berduka didalam perutku.
-
Hai anak Adam, anda berbuat dosa diatas punggungku, maka akan tersiksa didalam perutku.
Amr bin Dinar berkata: "Ada seorang penduduk kota Madinah yang mempunyai
saudara perempuan dihujung kota, maka sakitlah saudaranya itu kemudian mati,
maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa kekubur, kemudian setelah selesai
menguburkan dan kembali pulang kerumah, ia teringat pada kantongan yang dibawa
dan tertinggal dalam kubur, maka ia minta bantuan orang untuk menggali kubur itu
kembali, dan sesudah digali kubur itu maka bertemulah dia akan kantongannya itu,
ia berkata kepada orang yang membantunya itu: "Tolong aku ketepi sebentar
sebab aku ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini." Maka dibuka
sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihatnya kubur itu menyala api, maka segera ia
meratakan kubur itu dan kembali kepada ibunya lalu bertanya: "Bagaimanakah
kelakuan saudaraku dahulu itu?" Ibunya berkata: "Mengapa kau
menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?" Anaknya tetap
meminta supaya diberitahu tentang amal perbuatan saudaranya itu, lalu diberitahu
bahawa saudaranya itu biasanya mengakhirkan sembahyang dari waktunya, juga cuai
dalam kesucian dan diwaktu malam sering mengintai rumah-rumah tetangga untuk
mendengar perbualan mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga mengadu
domba antara mereka, dan itulah sebabnya siksa kubur. Kerana itu siapa yang
ingin selamat dari siksaan kubur haruslah menjauhkan diri dari sifat namimah
(adu domba diantara tetangga dan orang lain) supaya selamat dari
siksaan kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakier.
Alabarra' bin Aazib r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w
bersabda: "Seorang mukmin jika ditanya dalam kubur, maka ia langsung
membaca Asyhadu an laa ilaha illallah wa anna Muhammad
abduhu warasuluhu, maka itulah yang tersebut dalam firman Allah:
Yutsabbitullahul ladzina aamanu bil qaulits tsabiti
filhayatiddun ya wafil akhirah (Allah
menetapkan orang-orang yang beriman dengan khalimah yang teguh dimana hidup
didunia dan diakhirat (yakni khalimah laa ilaha
illallah, Muhammad Rasullullah).
Dan ketetapan itu terjadi dalam tiga masa iaitu:
-
Ketika melihat Malakulmaut
-
Ketika menghadapi pertanyaan Mungkar Nakier
-
Ketika menghadapi hisab dihari kiamat
Dan ketetapan ketika melihat Malaikulmaut dalam tiga hal iaitu:
-
Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam
-
Diberi selamat oleh Malaikat bahawa ia mendapat rahmat
-
Melihat tempatnya disyurga sehingga kubur menjadi salah satu kebun syurga.
Adapun ketetapan ketika hisab juga dalam tiga perkara iaitu:
-
Allah s.wt. memberinya ilham sehingga dapat menjawab segala pertanyaan dengan benar
-
Mudah dan ringan hisabnya
-
Diampunkan segala dosanya
Ada juga yang mengatakan bahawa ketetapan itu dalam empat masa iaitu:
-
Ketika mati
-
Didalam kubur sehingga dapat menjawab pertanyaan tanpa gentar atau takut
-
Ketika hisab
-
Ketika berjalan diatas sirat sehingga berjalan bagaikan kecepatan kilat
Jika ditanya tentang soal kubur bagaimanakah bentuknya, maka ulama telah
membicarakannya dalam berbagai pendapat. Sebahagiannya berkata pertanyaan itu
hanya kepada roh tanpa jasad dan disaat itu roh masuk kedalam jasad hanya sampai
didada. Ada pendapat berkata bahawa rohnyanya diantara jasad dan kafan dan
sebaiknya seorang mempercayai adanya pertanyaan dalam kubur tanpa menanyakan dan
sibuk dengan caranya. Dan kita sendiri akan mengetahui bila sampai disana, maka
bila ada orang menolak adanya soal Mungkar Nakier dalam kubur, maka penolakannya
dari dua jalan iaitu:
-
Mereka berkata: "Ia tidak mungkin menurut perkiraan akal, sebab menyalahi kebiasaan tabiat alam."
-
atau mereka berkata: "Tidak ada dalil yang menguatkan."
Pendapat pertama bahawa ia tidak mungkin dalam akal kerana menyalahi kebiasaa
tabiat alam. Pendapat ini bererti menidakkan kenabian dan mukjizat, sebab para
Nabi itu semuanya dari manusia biasa dan tabiatnya mereka sama, tetapi mereka
telah dapat bertemu dengan Malaikat dan menerima wahyu, bahkan laut telah
terbelah untuk Nabi Musa a.s., demikian pula tongkatnya menjadi ular, semua
kejadian itu menyalahi tabiat alam, maka orang yang menolak semua itu bererti
keluar dari Islam. Jika ia berkata: "Tidak ada dalil.", maka
hadis-hadis yang diterangkan sudah cukup untuk menjadi alasan bagi orang yang
akan mahu terima.
Firman Allah s.w.t. yang berbunyi: "Wa
man a'rodho an dzikri fa inna lahu ma'i syatan dhanka wanah syuruhu yaumal
qiyaamati a'ma. (Yang bermaksud) "Dan
siapa yang mengabaikan peringatanKu (ajaranKu) maka ia akan merasakan kehidupan
yang sukar (kehidupan sukar ini ketika menghadapi pertanyaan dalam kubur)."
Demikian pula ayat: "Yu
tsabbitulladzina aamanu bil qoulaits tsabiti filhayatiddunia wafil akhirati. (Yang
bermaksud) "Allah akan
menetapkan hati orang-orang mukmin dengan khalimah yang teguh didunia dan
diakhirat."
Abu-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Saad bin Almusayyab dari
Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
"Jika seorang mukmin telah masuk kedalam kubur, maka didatangi oleh dua
Malaikat yang menguji dalam kubur, lalu mendudukkannya dan menanyainya, sedang
ia mendengar suara derap sandal sepatu mereka ketika kembali, lalu ditanya oleh
kedua Malaikat itu: Siapa Tuhammu, dan apakah agamamu, dan siapa Nabimu, lalu
dijawab: Allah tuhanku, dan agamaku Islam
dan Nabiku Nabi Muhammad s.a.w.
Lalu Malaikat itu berkata: Allah yang
menetapkan kau dalam khalimah itu, tidurlah dengan tenang hati. Itulah ertinya Allah
menetapkan mereka dalam khalimah hak. Adapun orang kafir zalim maka Allah
menyesatkan mereka dengan tidak memberi petunjuk taufiq pada mereka,
sehingga ketika ditanya oleh Malaikat: Siapa Tuhanmu, apa agamamu dan siapa
Nabimu, maka jawab orang kafir atau munafiq: Tidak tahu. Maka oleh Malaikat
dikatakan: Tidak tahu, maka langsung dipukul sehingga jeritan suaranya terdengar
semua yang dialam kecuali manusia dan jin. (Dan andaikan didengar oleh manusia
pasti pingsan)
Abu Hazim dari Ibn Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w
bersabda kepada Umar r.a : "Bagaimanakah kau hai Umar jika didatangi oleh
kedua Malikat yang akan mengujimu didalam kubur iaitu Mungkar Nakier hitam
keduanya kebiru-biruan siung keduanya mengguriskan bumi, sedang rambut keudanya
sampai ketanah dan suara keduanya bagaikan petir yang dahsyat, dan matanya
bagaikan kilat yang menyambar?" Umar bertanya: "Ya Rasullullah,
apakah ketika itu aku cukup sedar sebagaimana keadaanku sekarang ini?" Nabi
Muhammad s.a.w menjawab: "Ya." Umar berkata: "jika
sedemikian maka saya selesaikan keduanya dengan izin Allah
s.w.t.. Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
"sesungguhnya Umar seorang yang mendapat taufiq."
Abul-Laits berkata: "saya telah diberitahu oleh Abul-Qasim bin Abdurrahman
bin Muhammad Asysyabadzi dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi
Muhammad s.a.w bersabda: "Tiada seorang yang mati melainkan ia
mendengkur yang didengari oleh semua binatang kecuali manusia, dan andaikata ia
mendengar pasti pingsan, dan bila dihantar kekubur, maka jika solih (baik)
berkata: "Segerakanlah aku, andaikan kamu mengetahui apa yang didepanku
daripada kebaikan, nescaya kamu akan menyegerakan aku. Dan bila ia tidak baik
maka berkata: "Jangan keburu, andaikata kamu mengtahui apa yang didepan aku
daripada bahaya, nescaya kamu tidak akan keburu. Kemudian jika telah ditanam
dalam kubur, didatangi oleh dua Malaikat yang hitam kebiru-biruan datang dari
arah kepalanya, maka ditolak oleh sembahyangnya: Tidak boleh datang dari arahku
sebab adakalanya ia semalaman tidak tidur kerana takut dari saat yang seperti
ini, lalu datang dari bawah kakinya, maka ditolak oleh baktinya pada kedua orang
tuanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa berjalan tegak kerana ia
takut dari saat seperti ini, lalu datang dari arah kanannya, maka ditolak oleh
sedekahnya: Tidak boleh datang dari arahku, kerana ia pernah sedekah kerana ia
takut dari saat seperti ini, lalu ia datang dari kirinya maka ditolak oleh
puasanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa lapar dan haus kerana takut
saat seperti ini, lalu ia dibangunkan bagaikan dibangunkan dari tidur, lalu ia
bertanya: Bagaimana pendapatmu tentang orang yang membawa ajaran kepadamu itu?
Ia tanya: Siapakah itu? Dijawab: Muhammad s.a.w?
Maka dijawab: Saya bersaksikan bahawa ia utusan Allah.
Lalu berkata kedua Malaikat: Engkau hidup sebagai seorang mukmin, dan mati juga
mukmin. Lalu diluaskan kuburnya, dan dibukakan baginya segala kehormatan yang
dikurniakan Allah kepadanya. Semoga Allah
memberi kita taufiq dan dipelihara serta dihindarkan dari hawa nafsu
yang menyesatkan, dan menyelamatkan kami dari siksa kubur kerana Nabi
Muhammad s.a.w juga berlindung kepada Allah dari
siksa kubur."
A'isyah r.a. berkata: "Saya dahulunya tidak mengetahui adanya siksa kubur
sehingga datang kepadaku seorang wanita Yyahudi, minta-minta dan sesudah saya
beri ia berkata: "Semoga Allah melindungi
kamu dari siksa kubur. Maka saya kira keterangannya itu termasuk tipuan kaum
Yahudi, lalu saya ceritakan kepada Nabi Muhammad s.a.w
maka Nabi Muhammad s.a.w memberitahu kepadaku
bahawa siksa kubur itu hak benar, maka seharusnya seorang muslim berlindung
kepada Allah s.w.t. dari siksa kubur, dan
bersiap sedia untuk menghadapi kubur dengan amal yang soleh, sebab selama ia
masih hidup maka Allah s.w.t. telah
memudahkan baginya segala amal soleh. Sebaliknya bila ia telah masuk kedalam
kubur, maka ia akan ingin kalau dapat diizinkan, sehingga ia sangat menyesal
semata-mata, kerana itu seorang yang berakal harus berfikir dalam hal
orang-orang yang telah mati, kerana orang-orang yang telah mati itu, mereka
sangat ingin kalau dapat akan sembahyang dua rakaat, berzikir dengan tasbih,
tahmid dan tahlil, sebagaimana ketika didunia, tetapi tidak diizinkan, lalu
mereka hairan pada orang-orang yang masih hidup menghambur-hamburkan waktu dalam
permainan dan kelalaian semata-mata. Saudaraku jagalah dan siap-siapkan harimu,
sebab ia sebagai pokok kekayaanmu, maka mudah bagimu mendapatkan atau mencari
untung laba, sebab kini dagangan akhirat agak sepi dan tidak laku, kerana itu
rajin-rajinlah kau mengumpulkan sebanyak mungkin daripadanya, sebab akan tiba
masa dagangan itu sangat berharga sebab pada saat itu ia berharga, maka kau
tidak akan dapat mencari atau mencapainya. Kami mohon semoga Allah
s.w.t. memberi taufiq untuk bersiap-siap menghadapi saat keperluan
dan jangan sampai menjadikan kami dari golongan yang menyesal sehingga ingin
kembali kedunia tetapi tidak diizinkan, juga semoga Allah
s.w.t. memudahkan atas kami sakaratulmaut, dan kesukaran kubur,
demikian pula pada semua kaum muslimin dan muslimat.
Aamin ya Robbal aalamin.
Engkau arhamurrahimin, wahasbunallahu wani'mal wakiel, walahaula wala quwwata
illa billahil aliyil adhiem."
Semoga artikel bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...
Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com/
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...
Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar