Latest Games :
Diberdayakan oleh Blogger.

Latest Post

KEUTAMAAN LAILATUL QADAR

Senin, 21 Juli 2014 | 0 komentar

KEUTAMAAN LAILATUL QADAR



Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuhu.
Syukur Kehadirat Allah atas segala limpahan rakhmat dan karunia-Nya,
Shalawat dan sallam Bagi junjungan Kita, Nabi besar Muhammad Shalallohu 'alaihi wa sallam. 
Malam lailatul Qadr Adalah malam keutamaan yang lebih baik dari seribu bulan Sesuai dengan Firman Alloh yang berbunyi:

 “Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Quran) itu pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin RABB-nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”

Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi SAW bersabda :
“Barangsiapa yang bangun saat Lailatul Qadar lalu pas melihatnya, lalu sabda Rosululloh Sholallohu 'alaihi wa Salam : Dan orang tersebut beriman dan mengharap ridho ALLOH Subhaanahu wa Ta'ala  maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR Muslim, IV/147, hadits no. 1269)

Kita tidak perlu mengambil Asumsi sendiri dengan kapan malam lailatull itu datang, tapi percayalah bahwasannya dengan iman yang kuat, memiliki keyakinan dan Istiqomah untuk menghidupkan disetiap malam ramadhan,
Namun, jika mengacu kepada Hadist HR Bukhari, VII/145, hadits no. 1878

Dari Aisyah ra :
“Adalah Nabi SAW mencari Laylatul Qadar pada malam-malam witir di 10 hari terakhir.” (HR Bukhari, VII/145, hadits no. 1878) kemudian juga pada hadist kedua HR Bukhari,VII/147, hadits no. 1880 dengan rowi yang sama. 

Dari Abdullah bin Unais ra, bersabda Nabi SAW :
“Aku melihat Laylatul Qadar lalu aku dibuat lupa waktunya, dan ditampakkan padaku saat Shubuhnya aku sujud di tanah yang basah, lalu kata AbduLLAAH: Maka turun hujan atas kami pada malam 23, maka Nabi SAW shalat Shubuh bersama kami, lalu beliau SAW pulang dan nampak bekas air dan tanah di dahi dan hidung beliau SAW, lalu dikatakan: Maka AbduLLAAH bin Unais berkata tanggal 23 itulah Laylatul Qadar.” (HR Muslim, VI/80, hadits no. 1997)

Kemudian acuan ketiganya adalah hadist yang berbunyi:
Berkata Ubay bin Ka’ab ra : “Demi ALLAH yg Tiada Ilah kecuali DIA, sungguh malam tersebut ada di bulan Ramadhan, aku berani bersumpah tentang itu dan demi ALLAH aku tahu kapan malam itu, yaitu malam yang kita diperintah Nabi SAW untuk menghidupkannya yaitu malam 27 dan tanda-tandanya adalah Matahari bersinar di pagi harinya dengan cahaya putih tapi tidak menyilaukan.” (HR Muslim, IV/150, hadits no. 1272)

Bersabda Nabi SAW : “Lailatul Qadar itu pada malam 27 atau 29, sungguh Malaikat yang turun pada saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil.”
(HR Thayalisi dlm Musnad-nya no. 2545; juga Ahmad II/519; dan Ibnu Khuzaimah dlm shahih-nya II/223)

Intinya, hendaknya Istiqomah untuk menghidupkan malamnya, sebab siangnya dalam bulan ramadhan, tidurnya saja telah memiliki Ibadah, sebaliknya malamnya adalah untuk menghidupkannya. adalah merupakan rahasia Allah kapan Pastinya malam itu tiba, hanya yang diutamakan pada malam2 yang ganjil.

Dari Abu Hurairah ra Nabi SAW bersabda : “Barangsiapa menghidupkan malam Laylatul Qadar dengan iman dan mengharap ridho ALLAH SWT maka diampuni dosanya yang terdahulu, dan barangsiapa berpuasa Ramadhan dalam Iman dan mengharap ridho ALLAH SWT maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.”
(HR Bukhari, VI/468, hadits no. 1768)

Pahala yang dijanjikan tetap akan didapatkan bagi orang yang beribadah di dalamnya walaupun dia tidak mengetahui kalau malam itu adalah Lailatul Qadr. Ini adalah pendapat Ath-Thabari, Al-Muhallab, Ibnul Arabi, dan sekelompok ulama lainnya.

Yang kuat adalah pendapat yang kedua dan ini yang dikuatkan oleh Asy-Syaikh Ibnu Al-Utsaimin. Karena Nabi hanya bersabda, “Barangsiapa yang melakukan qiyamullail pada Lailatul Qadr karena iman dan mengharapkan pahala maka akan diampuni semua dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah) Jadi syaratnya hanya iman dan mengharapkan pahala, beliau tidak mempersyaratkan orang itu harus tahu bahwa malam itu adalah Lailatul Qadr.
[Lihat Al-Fath no. 2022, Subulus Salam: 4/192, dan Asy-Syarhul Mumti’: 6/497]

TANDA-TANDA MALAM LAILATUL QADAR
Lalu, bagaimana tanda2 malam tersebut?
Lailatul Qadar itu tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak ada angin, tidak hujan :
“Pada malam Lailatul Qadar itu tidak panas & tidak dingin, tidak berawan dan tidak hujan dan tidak berangin, tidak juga terang dengan bintang-bintang, tanda di pagi harinya adalah Matahari terbit bercahaya lembut.” (HR As-Suyuthi dlm Jami’ Shaghir, di-shahih-kan oleh Albani dlm Shahihul Jami’, XX/175, no. 9603) 

Laylatul Qadar itu bisa didapati dalam keadaan jaga maupun juga dalam mimpi yang benar :
Dari Ibnu Umar ra : “Ada beberapa orang laki-laki sahabat Nabi SAW yang bermimpi melihat Laylatul Qadar pada 7 malam terakhir, maka sabda Nabi SAW : Aku juga melihat apa yang kalian mimpikan itu jatuhnya pada 7 malam terakhir, maka barangsiapa yang ingin mencarinya maka carilah pada 7 malam terakhir tersebut.” (HR Bukhari, VII/142, hadits no.1876)

Dari Aisyah ra :
Wahai RasuluLLAAH, menurut pendapatmu jika aku tahu bahwa malam terjadinya Laylatul Qadar, maka doa apa yg paling baik kuucapkan? Sabda Nabi SAW : “Ucapkanlah olehmu, Ya ALLAH sesungguhnya ENGKAU adalah Maha Pemaaf, mencintai orang yang suka memaafkan, maka maafkanlah aku.” (HR Ahmad, Ibnu Majah & Tirmidzi, di-shahih-kan oleh Albani dlm Al-Misykah, I/473 no. 2091)

Maka lakukanlah amalan- dimalam Ramadhan terakhir episode tahun ini, Bayangkan, kebaikannya, kemuliaannya dan keutamaannya lebih dari keutamaan pahala 1000 bulan, yang jika dihitung, kurang lebih 83 tahun, sampaikah umur kita menuju setua itu? 
Semoga saja lebih dari itu, tapi banyak digunakan untuk melakukan Ibadah kepada Alloh subhannahu wa ta'ala, dengan lebih sering memilir tasbih diatas Hamparan sajadah, melantunkan Ayat-ayat Alloh, sedekah, jariyah dan sebagainya tanpa meninggalkan 5 waktu. Amiiin Yaa Rabb.

Shalat Sunnah MALAM LAILATUL QADAR 
Kemudian, adakah shalat sunnah yang dapat dilakukan pada Malam untuk mencari malam kemuliaan tersebut?
Dalam sebuah Kitab : Durratun Nashihin hal. 172, Sebuah hadist menyebutkan:
 Dari Nabi Muhammad Shalallohu 'alaihi wa sallam, bahwasannya beliau bersabda :
“ barangsiapa yang menjalankan sholat pada malam Lailatul Qadr sebanyak 2 (dua) rokaat , didalam setiap rokaatnya setelah membaca Al Fatihah (1) satu kali , kemudian membaca surat Al-Ikhlas 7 (tujuh) kali dan setelah salam membaca Astaghfirullahal azhiim wa atubu ilaih 70 (tujuh puluh) kali , maka selama dia mendirikannya Allah akan mengampuni dirinya dan kedua orang tuanya dan Allah Ta’ala akan mengutus Malaikat untuk menanam (untuknya) pepohonan di Surga, membangun gedung-gedung dan mengalirkan sungai-sungai didalamnya, dan dia ( orang yg menjalankan sholat Lailatul Qadr ) tidak akan keluar dari dunia sehingga dia pernah melihat seluruhnya. “ (HR ;Ibnu Abbas)

Adapun cara melakukan shalat Sunnah Lailatul Qadr Tersebut adalah sebagai berikut:
Semoga Alloh Meridhai Hamba Untuk Menijazahkan Amalan Ini, Nawaitu tuhibbul 'ilmi Lillahi ta'ala:
Dilaksanakan dengan sedikitnya 2 Rakaat 1 kali salam/ 4 satu kali salam tanpa tasyahud awal / 6 hingga 12 rakaat dengan masing2 dua rokaat 1 salam-dua rokaat 1 salam.

niatnya jika 4 Raka'at: (niatkan dalam hati)
اُصَلِىّ سُنَّةً فِى لَيْلَةُ اْلقَدْرِ اَرْبَعَ رَكَعَةٍ لِلَّهِ تَعَالَى  اَللهُ اَكْبَرُ
Ushali sunnatan fi Lailatul Qodr,Arba'a Raka'atin Mustaqbilal Qiblat, Lillahi Ta'ala, Allohu akbar..

Laksanakan seperti syarat rukun Shalat, dengan Bacaan tiap Rakaat , setelah membaca fatihah, kemudian membaca ikhlas 7x atau At-Takatsur 1x kemudian Al ikhlas 3x  atau Al-Qadr (inna anjalnahu fii lailatul Qadr.. hingga Akhir surat) sebanyak 3x.. Hingga Salam.
( catatan: untuk dalil bacaan setelah fatihah, silahkan tanya kepada masing masing guru, sehingga tidak perlu di perdebatkan sebagai mana yang wajibnya (yg Termasuk Rukun) adalah Al fatihahnya), bacalah yang menurutmu mudah.

Dzikir-dzikir yang dianjurkan.
Sayyidul Istighfar: 3x

  أَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمِ اَلَّذِ يْ لَا إِلَهَ إِلاَّ هُوَالْحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُوا اِلَيْهِ تَوْبَةًعَبْدِالظَّا لِمِيْنَ  لَايَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًا وَّلَانَفْعًا وَّلَامَوْتًا وَّلَاحَيَاةًوَّلَانُشُوْرًا

Astaghfirullohal'azhiim, Alladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuum wa atuubuu ilaih taubatan 'abdidhdholimiin laa yamliku linafsihi zhorowwanaf'aw walaa maut, walaa hayyataw walaa
nusyuuro .... 3x

   أَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمِ مِنْ كُلِّ ذَنْبِ اْلعَظِيْمِ لَايَغْفِرُالذُّ نُوْبَ اِلَّااَنْتَ فَاغْفِرْلَنَا مَغْفِرَتً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنَااِنَّكَ اَنْتَ اْلغَفُوْرُالرَّحِيْم

Astagfirullohal ‘azhiim mingkulli dzanbil ‘adhiim la yaghfirudzdzunuuba illaa anta faghfirlanaa maghfirotan min ‘indik warhamnaa innaka antal ghofuurur Rohiim ..............3x
أَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمِ     70

Astaghfirullohal'azhiim, ........70x
Dzikir pertama:
اَللّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْم تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allohumma innaka 'afuwun Kariim. tukhibbul 'afwa fa'fu'anna ( kami ) fa'fu'anni (Saya) Yaa kariim.
sebanyak .............33x.
Dzikir Kedua:
ا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ، وَهُوَحَيٌّ
   دَائِمُنْ لَايَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَعَلَئ كُلِّ شَيْءٍقَدِيرٌ،  

Laa Illaha Illa Alloh, Wahdahu laa Syarikalahu, Lahul Mulku Wa lahul Khamdu wa huwa hayyun daa-imun Laa yaa muutu Biyadihil Khair, wa Huwa 'ala Kulli syai-in Qodir.   .............. 33x.
kemudian dzikir yang ketiganya adalah:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللهِ اْلعَظِيْمِ ، أَسْتَغْفِرُ الله

Subhannallohu wa bi hamdihi, subhannallohil 'adziem, Astaghfirullah.   dibaca 101x.

Kemudian Membaca,  Subhannalloh, walkhamdulillah, walaa illaha illaAllohu wallohu Akbar   dibaca sebanyak 3x.
dan dilanjutkan dengan Do'a.
Kemudian Ditutup dengan Shalat Witir, 1 Rakaat, atau tiga rakaat jika belum melaksanakan witir pada shalat sunnah tarawih.

Dan jangan lupa, doa Agar diringankan dan Makbul dalam membayar Zakat, Sehingga Zakat yang Kita tunaikan benar-benar membersihkan dari Harta kita,

Keutamaan 10 Terakhir bulan Ramadhan :

Pertama : Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam serius dalam melakukan amaliah ibadah lebih banyak dibanding hari-hari lainnya. Keseriusan dan peningkatan ibadah di sini tidak terbatas pada satu jenis ibadah tertentu saja, namun meliputi semua jenis ibadah baik shalat, tilawatul qur`an, dzikir, shadaqah, dll.

Kedua : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membangunkan istri-istri beliau agar mereka juga berjaga untuk melakukan shalat, dzikir, dan lainnya. Hal ini karena semangat besar beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam agar keluarganya juga dapat meraih keuntungan besar pada waktu-waktu utama tersebut. Sesungguhnya itu merupakan ghanimah yang tidak sepantasnya bagi seorang mukmin berakal untuk melewatkannya begitu saja.

Ketiga : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada 10 Terakhir ini, demi beliau memutuskan diri dari berbagai aktivitas keduniaan, untuk beliau konstrasi ibadah dan merasakan lezatnya ibadah tersebut.

Keempat : Pada malam-malam 10 Terakhir inilah sangat besar kemungkinan salah satu di antaranya adalah malam Lailatur Qadar. Suatu malam penuh barakah yang lebih baik daripada seribu bulan.

Keutamaan Lailatul Qadr

Di antara nikmat dan karunia Allah subhanahu wa ta’ala terhadap umat Islam, dianugerahkannya kepada mereka satu malam yang mulia dan mempunyai banyak keutamaan. Suatu keutamaan yang tidak pernah didapati pada malam-malam selainnya. Tahukah anda, malam apakah itu? Dia adalah malam “Lailatul Qadr”. Suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firman Allah I:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ * لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ * تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ * سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ *

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadr). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan (Lailatul Qadr) itu? Malam kemuliaan itu (Lailatul Qadr) lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”. (Al-Qadr: 1-5)

Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah berkata: “Bahwasanya (pahala) amalan pada malam yang barakah itu setara dengan pahala amalan yang dikerjakan selama 1000 bulan yang tidak ada padanya Lailatul Qadr. 1000 bulan itu sama dengan 83 tahun lebih. Itulah di antara keutamaan malam yang mulia tersebut. Maka dari itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berusaha untuk meraihnya, dan beliau bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِإِيْمَاناًوَاحْتِسَاباً،غُفِرَلَهُ مَاتَقَدَّمُ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadr atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah), diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu”. (H.R Al Bukhari no.1768, An Nasa’i no. 2164, Ahmad no. 8222)

Demikian pula Allah subhanahu wa ta’ala beritakan bahwa pada malam tersebut para malaikat dan malaikat Jibril turun. Hal ini menunjukkan betapa mulia dan pentingnya malam tersebut, karena tidaklah para malaikat itu turun kecuali karena perkara yang besar. Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala mensifati malam tersebut dengan firman-Nya:

سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar

Allah subhanahu wa ta’ala mensifati bahwa di malam itu penuh kesejahteraan, dan ini merupakan bukti tentang kemuliaan, kebaikan, dan barakahnya. Barangsiapa terhalangi dari kebaikan yang ada padanya, maka ia telah terhalangi dari kebaikan yang besar”. (Fatawa Ramadhan, hal. 848)

Wahai hamba-hamba Allah, adakah hati yang tergugah untuk menghidupkan malam tersebut dengan ibadah …?!, adakah hati yang terketuk untuk meraih malam yang lebih baik dari 1000 bulan ini …?! Betapa meruginya orang-orang yang menghabiskan malamnya dengan perbuatan yang sia-sia, apalagi dengan kemaksiatan kepada Allah.

Mengapa Disebut Malam “Lailatul Qadr”?


Para ulama menyebutkan beberapa sebab penamaan Lailatul Qadr, di antaranya:

1. Pada malam tersebut Allah subhanahu wa ta’ala menetapkan secara rinci takdir segala sesuatu selama 1 tahun (dari Lailatul Qadr tahun tersebut hingga Lailatul Qadr tahun yang akan datang), sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala :

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ * فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ * [الدخان/3، 4]

“Sesungguhnya Kami telah menurukan Al-Qur`an pada malam penuh barakah (yakni Lailatul Qadr). Pada malam itu dirinci segala urusan (takdir) yang penuh hikmah”. (Ad Dukhan: 4)

2. Karena besarnya kedudukan dan kemuliaan malam tersebut di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.

3. Ketaatan pada malam tersebut mempunyai kedudukan yang besar dan pahala yang banyak lagi mengalir. (Tafsir Ath-Thabari IV/200)

Kapan Terjadinya Lailatul Qadr?

Malam “Lailatul Qadr” terjadi pada bulan Ramadhan.

Pada tanggal berapakah? Dia terjadi pada salah satu dari malam-malam ganjil 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِمِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرِمِنْ رَمَضَانَ

“Carilah Lailatul Qadr itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan)”. (H.R Al Bukhari no. 1878)

Lailatul Qadr terjadi pada setiap tahun. Ia berpindah-pindah di antara malam-malam ganjil 10 hari terakhir (bulan Ramadhan) tersebut sesuai dengan kehendak Allah Yang Maha Kuasa.

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah berkata: “Sesungguhnya Lailatul Qadr itu (dapat) berpindah-pindah. Terkadang terjadi pada malam ke-27, dan terkadang terjadi pada malam selainnya, sebagaimana terdapat dalam hadits-hadits yang banyak jumlahnya tentang masalah ini. Sungguh telah diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Bahwa beliau pada suatu tahun diperlihatkan Lailatul Qadr, dan ternyata ia terjadi pada malam ke-21″. (Fatawa Ramadhan, hal.855)

Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz dan Asy-Syaikh ‘Abdullah bin Qu’ud rahimahumallahu berkata: “Adapun pengkhususan (memastikan) malam tertentu dari bulan Ramadhan sebagai Lailatul Qadr, maka butuh terhadap dalil. Akan tetapi pada malam-malam ganjil dari 10 hari terakhir Ramadhan itulah dimungkinkan terjadinya Lailatul Qadr, dan lebih dimungkinkan lagi terjadi pada malam ke-27 karena telah ada hadits-hadits yang menunjukkannya”. (Fatawa Ramadhan, hal.856)

Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan shahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan t:

عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ إِذَا قَالَ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ: لَيْلَةُ سَبْع وَعِشْرِيْنَ

Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwasanya apabila beliau menjelaskan tentang Lailatul Qadr maka beliau mengatakan : “(Dia adalah) Malam ke-27″. (H.R Abu Dawud, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud dan Asy-Syaikh Muqbil dalam Shahih Al-Musnad)

Kemungkinan paling besar adalah pada malam ke-27 Ramadhan. Hal ini didukung penegasan shahabat Ubay bin Ka’b radhiyallahu ‘anhu :

عن أبي بن كعب قال : قال أبي في ليلة القدر : والله إني لأعلمها وأكثر علمي هي الليلة التي أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم بقيامها هي ليلة سبع وعشرين

Demi Allah, sungguh aku mengetahui malam (Lailatul Qadr) tersebut. Puncak ilmuku bahwa malam tersebut adalah malam yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk menegakkan shalat padanya, yaitu malam ke-27. (HR. Muslim)


Continue Reading

Kutipan Nasehat dan Wasiat Pimpinan PM Gontor, KH. Hasan Abdullah Sahal

Sabtu, 05 April 2014 | 0 komentar

Kutipan Nasehat dan Wasiat Pimpinan PM Gontor, KH. Hasan Abdullah Sahal
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Kaya itu penting, tapi jangan yang penting kaya; yang penting kaya bisa menghalalkan segala cara. Maka kalau bisa orang itu kaya dan sehat. Sehat itu penting, krn maksiat saja perlu sehat, apalagi ketaatan dan kebaikan perlu kesehatan. Berusahalah jadi orang kuat.
Hidup itu nikmat dan indah, maka nikmatilah keindahan hidup. Yang membuat tdk nikmat itu manusianya. Allah sdh menjadikan semuanya indah di dunia ini. "Dia-lah yang membuat indah segala sesuatu yang Dia ciptakan" (Qs. [32]: 7)
Keindahan dan kenikmatan bagi seorang guru yaitu murid; bagi suami adlh istri; bagi orang tua adlh anak; bagi pemimpin adlh rakyat, dst. Ini surga kita: guru pny murid, murid pny guru, itu surga. Bayangkan murid tdk pny guru, atau guru tdk pny murid. Dokter tdk pny pasien, pasien tdk punya dokter.
Guru bkn sekedar mengajar ilmu, tapi jg mengajar kehidupan.Kiai yg bener itu ada di pondok 24 jam, 7 hari seminggu, 31 hari sebulan, dst; pesantren tdk boleh jadi sambilan, mendidik dan mengajar tdk boleh hanya sambilan. Harus totalitas; tenaga, pikiran, hati, dan keikhlasan.
Kita syukuri kenikmatan ini, dan kita nikmati kesyukuran ini. Jangan sampe kenikmatan kita disyukuri orang lain, atau kesyukuran kita orang lain yg menikmati. Ramadhan dan Idul Fitri, itu kesyukuran dan kenikmatan kita, jangan sampe malah orang2 nasrani, yahudi, kapitalis, komunis, dll yg menikmati.
Memberi sedekah saat2 sulit itu bagus, mulia. Memberi sedekah saat lapang itu biasa. Ingat hadis Rasul: "juhdul muqill", kerja kerasnya orang yg serba terbatas; maka keterbatasan diri tdk boleh membuat orang tdk berbuat kebaikan.
.jangan sampe jadi manusia yg tdk pny prestasi. Berprestasilah, dan harus pny keunggulan. Berprestasilah dlm kebaikan, kemakrufan dan kebenaran.
Di pondok ini semangatnya adalah kebersamaan utk memberi, bukan kebersamaan utk bagi-bagi. Ingat, dlm berjuang dan berjihad jgn berpikir dapat apa, berapa, itu sampah2 perjuangan.
Di pondok ini kita tanamkan bom, yaitu bom spiritual, bukan bom kimiawi. Kita didik santri2 ini menjadi bom spiritual, utk mengebom sesuatu yg tdk benar, kemungkaran dan kemunduran.
Tiap orang punya aib, tiap lembaga punya kekurangan. Boleh membaca aib orang, tapi jangan membacakannya. Bedakan antara membaca dan membacakan. Suasana sekarang ini semrawut, krn saling membacakan aib orang lain.
Ulama yg mempertahankan harga diri dan meninggalkan persatuan umat, menjauhi ukhuwah Islamiyah, tdk usaha diikuti, itu ulama palsu. Umat ditinggalkan ulama itu pahit, tapi lbh pahit lg klo ulama ditinggalkan umat.
Continue Reading

GUYONAN KH.HASAN ABDULLAH SAHAL ( Pimpinan Pondok Modern Darussalam GONTOR )

Senin, 20 Januari 2014 | 2komentar

GUYONAN
KH.HASAN ABDULLAH SAHAL

( Pimpinan Pondok Modern Darussalam GONTOR )


“Menurut saya, anak-anak Gontor itu Bahasa Arabnya masih kalah sama LIPIA, nahwu sorofnya kalah sama pondok salaf, ilmu umunya kalah sama anak SMA, bahasa Inggrisnya juga kalah sama sekolah Umum...tapi memang ada satu ilmu dan kelebihan anak-anak itu dibanding yang lain, dan itu Cuma ada di diri mereka, ILMU YAHANU...ndak tahu divinisi-nya apa, tapi ternyata di Mantingan saja bahasa YAHANU ini tidak dikenal, Cuma ada di Gontor putra ini, dan ini yang jadi andalan anak-anak itu kalo diluar, tapi anehnya banyak suksesnya...

YAHANU fasih bahasa Arab, YAHANU lancar bahasa Inggris, YAHANU bisa manajemen, YAHANU bisa ngomong, YAHANU mahir, dan yang lain, tapi mungkin itu yang disebut affirmasi dan sugesti ya, sehingga akhirnya bener mahir bahasa Arab, benar-benar mahir bahasa Inggris, bener-benar mashir manejemen, dsb...

Jadi kalu mau nikah sama anak Gontor itu perlu lihat 4 hal : Li Jamalihi, Li Nasobihi, Li maalihi, Li dinihi..nah saya tambahi satu lagi : Li YAHANHU-UHU....

(sambil menunjuk salah satu tamu beliau, alumni 91) ente itu wajah pas-pasan kok dapet istri cantik, pasti istri ente ketipu sama YAHANU ente dulu, cuman mungkin sekarang ente jadi mahir beneran, iya kan??
Continue Reading

DELAPAN PELAJARAN BERHARGA

Kamis, 02 Januari 2014 | 0 komentar

DELAPAN PELAJARAN BERHARGA

ﺳﺄﻝ ﻋﺎﻟﻢ ﺗﻠﻤﻴﺬﻩ: ﻣﻨﺬ ﻣﺘﻲ ﺻﺤﺒﺘﻨﻲ؟
Seorang yg 'alim bertanya kepada muridnya: "Sejak kapan kau menemaniku ?"

ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﺘﻠﻤﻴﺬ: ﻣﻨﺬ ﺛﻼﺛﺔ ﻭﺛﻼﺛﻴﻦ ﺳﻨﺔ ...

Murid : "Sejak 33 tahun yg lalu"

ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ: ﻓﻤﺎﺫﺍ ﺗﻌﻠﻤﺖ ﻣﻨﻲ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ
ﺍﻟﻔﺘﺮﺓ؟ !
Guru: "Apa yg telah kau pelajari dariku selama ini..??"

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺘﻠﻤﻴﺬ:تعلمت ﺛﻤﺎﻧﻲ ﻣﺴﺎﺋﻞ...
Murid: "Aku telah belajar 8 hal"

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ : ﺇﻧﺎ ﻟﻠﻪ ﻭﺇﻧﺎ ﺇﻟﻴﻪ ﺭﺍﺟﻌﻮﻥ
ﺫﻫﺐ ﻋﻤﺮﻱ ﻣﻌﻚ ﻭﻟﻢ ﺗﺘﻌﻠﻢ ﺍﻻ ﺛﻤﺎﻧﻲ
ﻣﺴﺎﺋﻞ؟ !

Guru: "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun, telah habis umurku bersamamu dan kamu tidak belajar kecuali hanya 8 hal saja !!!???

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺘﻠﻤﻴﺬ: ﻳﺎ ﺃﺳﺘﺎﺫ ﻟﻢ ﺃﺗﻌﻠﻢ ﻏﻴﺮﻫﺎ ﻭﻻ
ﺃﺣﺐ ﺃﻥ ﺃﻛﺬﺏ ...........

Murid:"Wahai guruku aku tidak belajar selainnya dan aku tidak suka berbohong..."

ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻷﺳﺘﺎﺫ: ﻫﺎﺕ ﻣﺎ ﻋﻨﺪﻙ ﻷﺳﻤﻊ ...
Guru: "Katakan apa yg kamu dapat agar aku bisa mendengarnya"

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺘﻠﻤﻴﺬ:
Murid:

ﺍﻷﻭﻟﻲ :
ﺃﻧﻲ ﻧﻈﺮﺕ ﺇﻟﻲ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻓﺮﺃﻳﺖ ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪ
ﻳﺤﺐ ﻣﺤﺒﻮﺑﺎ ﻓﺈﺫﺍ ﺫﻫﺐ ﺇﻟﻲ ﺍﻟﻘﺒﺮ ﻓﺎﺭﻗﻪ
ﻣﺤﺒﻮﺑﻪ
ﻓﺠﻌﻠﺖ ﺍﻟﺤﺴﻨﺎﺕ ﻣﺤﺒﻮﺑﻲ ﻓﺈﺫﺍ ﺩﺧﻠﺖ
ﺍﻟﻘﺒﺮ ﺩﺧﻠﺖ ﻣﻌﻲ .

Yg PERTAMA:
"Aku perhatikan setiap makhluk, maka aku melihat setiap individu dari mereka mencintai kekasihnya...
Apabila ia masuk ke kuburan maka akan berpisahlah dgn kekasihnya...
Maka aku menjadikan amal-amal baik sebagai kekasihku, sehingga jika aku masuk ke kuburan ia akan selalu mendampingiku..

ﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ:
ﺃﻧﻲ ﻧﻈﺮﺕ ﺇﻟﻲ ﻗﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻲ " : ﻭﺃﻣﺎ
ﻣﻦ ﺧﺎﻑ ﻣﻘﺎﻡ ﺭﺑﻪ ﻭﻧﻬﻲ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻋﻦ
ﺍﻟﻬﻮﻱ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻫﻲ ﺍﻟﻤﺄﻭﻯ "
ﻓﺄﺟﻬﺪﺕ ﻧﻔﺴﻲ ﻓﻲ ﺩﻓﻊ ﺍﻟﻬﻮﻯ ﺣﺘﻰ
ﺍﺳﺘﻘﺮﺕ ﻋﻠﻲ ﻃﺎﻋﺔ ﺍﻟﻠﻪ .........

Yang KEDUA:
"Aku telah memperhatikan firman Allah Ta'ala:
'Dan barangsiapa yg takut kepada kebesaran Tuhan-nya serta menahan jiwanya dari hawa nafsu, maka surga adalah tempat (baginya)'
Maka aku bersungguh-sungguh untuk mengekang jiwaku dari hawa nafsu hingga tetaplah aku dalam ketaatan kpd Allah...

ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ :
ﺃﻧﻲ ﻧﻈﺮﺕ ﺇﻟﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻓﺮﺃﻳﺖ ﺃﻥ ﻛﻞ
ﻣﻦ ﻣﻌﻪ ﺷﻲﺀ ﻟﻪ ﻗﻴﻤﺔ ﺣﻔﻈﻪ ﺣﺘﻲ ﻻ
ﻳﻀﻴﻊ ﺛﻢ ﻧﻈﺮﺕ ﺇﻟﻲ ﻗﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻲ:
" ﻣﺎ ﻋﻨﺪﻛﻢ ﻳﻨﻔﺬ ﻭﻣﺎ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﺎﻕ "
ﻓﻜﻠﻤﺎ ﻭﻗﻊ ﻓﻲ ﻳﺪﻱ ﺷﻲﺀ ﺫﻭ ﻗﻴﻤﺔ
ﻭﺟﻬﺘﻪ ﻟﻠﻪ ﻟﻴﺤﻔﻈﻪ ﻋﻨﺪﻩ
.

Yang KETIGA:
"Aku memandangi makhluk di dunia ini, dan setiap dari mereka mempunyai benda yg berharga yg ia jaga dgn baik sehingga tidak hilang darinya...
Kemudian aku memperhatikan firman Allah Ta'ala:
'Apa yg di sisimu akan LENYAP dan apa yg di sisi Allah adalah KEKAL'
Maka setiap kali jatuh ke tanganku sesuatu yg berharga dan bernilai, aku pun menghadapkannya kpd Allah agar Ia menjaga apa yg ada di sisi-Nya...

ﺍﻟﺮﺍﺑﻌﺔ:
ﺃﻧﻲ ﻧﻈﺮﺕ ﺇﻟﻲ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻓﺮﺃﻳﺖ ﻛﻞ ﻳﺘﺒﺎﻫﻲ
ﺑﻤﺎﻟﻪ ﺃﻭﺣﺴﺒﻪ ﺃﻭ ﻧﺴﺒﻪ ﺛﻢ ﻧﻈﺮﺕ ﺇﻟﻲ
ﻗﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻲ:
" ﺇﻥ ﺃﻛﺮﻣﻜﻢ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺗﻘﺎﻛﻢ "
ﻓﻌﻤﻠﺖ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﻘﻮﻱ ﺣﺘﻲ ﺃﻛﻮﻥ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ
ﻛﺮﻳﻤﺎ .

Yang KEEMPAT:
"Kupandangi makhluk di dunia ini, maka aku melihat setiap dari mereka selalu memperhatikan kpd hartanya, keududukannya, dan keturunannya..
Kemudian aku memperhatikan kpd firman Allah Ta'ala:
'Sungguh yg paling MULIA di antara kalian adalah yg PALING BERTAQWA'
Maka aku pun bertaqwa kepada-Nya hingga aku menjadi orang yg MULIA di sisi Allah..

ﺍﻟﺨﺎﻣﺴﺔ:
ﺃﻧﻲ ﻧﻈﺮﺕ ﻓﻲ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻭﻫﻢ ﻳﻄﻌﻦ
ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﻭﻳﻠﻌﻦ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺑﻌﻀﺎ
ﻭﺃﺻﻞ ﻫﺬﺍ ﻛﻠﻪ ﺍﻟﺤﺴﺪ ﺛﻢ ﻧﻈﺮﺕ ﺇﻟﻲ
ﻗﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ:
" ﻧﺤﻦ ﻗﺴﻤﻨﺎ ﺑﻴﻨﻬﻢ ﻣﻌﻴﺸﺘﻬﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﻴﺎﺓ
ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ "
ﻓﺘﺮﻛﺖ ﺍﻟﺤﺴﺪ ﻭﺍﺟﺘﻨﺒﺖ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻋﻠﻤﺖ
ﺍﻥ ﺍﻟﻘﺴﻤﺔ ﻣﻦ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺘﺮﻛﺖ ﺍﻟﺤﺴﺪ
ﻋﻨﻲ

.
Yang KELIMA:
"Ku pandangi kepada makhluk yg ada, dan ternyata mereka suka mengolok-olok dan mengutuk, sedangkan asal dari itu adalah sifat DENGKI..
Kemudian ku perhatikan firman Allah 'Azza wa Jalla:
'Kami telah membagikan penghidupan mereka pada kehidupan dunia'

Maka aku pun meninggalkan sifat dengki dan menjauhi manusia, dan aku pun tau bahwa pembagian rizki adalah milik Allah, maka aku pun meninggalkan hasad..

ﺍﻟﺴﺎﺩﺳﺔ :
ﺃﻧﻲ ﻧﻈﺮﺕ ﺇﻟﻲ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻳﻌﺎﺩﻱ ﺑﻌﻀﻬﻢ
ﺑﻌﻀﺎ ﻭﻳﺒﻐﻲ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻋﻠﻲ ﺑﻌﺾ ﻭﻳﻘﺎﺗﻞ
ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺑﻌﻀﺎ ﻭﻧﻈﺮﺕ ﺇﻟﻲ ﻗﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
ﺗﻌﺎﻟﻲ:
" ﺇﻥ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻟﻜﻢ ﻋﺪﻭ ﻓﺎﺗﺨﺬﻭﻩ ﻋﺪﻭﺍ "
ﻓﺘﺮﻛﺖ ﻋﺪﺍﻭﺓ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻭﺗﻔﺮﻏﺖ ﻟﻌﺪﺍﻭﺓ
ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻭﺣﺪﻩ ..

Yang KEENAM:
"Kuperhatikan makhluk, ternyata mereka saling memusuhi satu sama lain, membenci satu sama lain, dan berperang satu sama lainnya..
Aku pun memperhatikan kpd firman Allah Ta'ala:
'Sungguh SETAN adalah musuh bagi kalian, maka jadikanlah ia sbg musuhmu !'

Maka aku pun meninggalkan permusuhan di antara manusia dan aku khususkan untuk memusuhi setan saja..

ﺍﻟﺴﺎﺑﻌﺔ:
ﺃﻧﻲ ﻧﻈﺮﺕ ﺇﻟﻲ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻓﺮﺃﻳﺖ ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪ
ﻣﻨﻬﻢ ﻳﻜﺎﺑﺪ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﻳﺬﻟﻬﺎ ﻓﻲ ﻃﻠﺐ ﺍﻟﺮﺯﻕ
ﺣﺘﻲ ﺍﻧﻪ ﻗﺪ ﻳﺪﺧﻞ ﻓﻴﻤﺎ ﻻ ﻳﺤﻞ ﻟﻪ .
ﻭﻧﻈﺮﺕ ﺇﻟﻲ ﻗﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ:
" ﻭﻣﺎ ﻣﻦ ﺩﺍﺑﺔ ﻓﻲ ﺍﻷﺭﺽ ﺇﻻ ﻋﻠﻲ ﺍﻟﻠﻪ
ﺭﺯﻗﻬﺎ " ﻓﻌﻠﻤﺖ ﺃﻧﻲ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ
ﺍﻟﺪﻭﺍﺏ ﻓﺎﺷﺘﻐﻠﺖ ﺑﻤﺎ ﻟﻠﻪ ﻋﻠﻲّ ﻭﺗﺮﻛﺖ ﻣﺎ
ﻟﻲ ﻋﻨﺪﻩ
.
Yang KETUJUH:
"Kuperhatikan kepada setiap makhluk, maka aku pun melihat setiap dari mereka melelahkan dirinya dan menghinakannya dalam mencari rizki sehingga ia telah terjerumus kpd apa yg tidak dihalalkan baginya..
Dan aku memperhatikan kpd firman Allah Ta'ala:
'Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi ini kecuali Allah-lah yg memberi rizkinya'
Maka aku pun tau bahwa aku salah satu dari hewan melata tsb, lalu kusibukkan diriku dgn apa yg telah Allah berikan kpadaku dan meninggalkan apa yg tidak ada padaku..

ﺍﻟﺜﺎﻣﻨﺔ :
ﺃﻧﻲ ﻧﻈﺮﺕ ﺇﻟﻲ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻓﺮﺃﻳﺖ ﻛﻞ ﻣﺨﻠﻮﻕ
ﻣﻨﻬﻢ ﻣﺘﻮﻛﻞ ﻋﻠﻲ ﻣﺨﻠﻮﻕ ﻣﺜﻠﻪ , ﻫﺬﺍ
ﻋﻠﻲ ﻣﺎﻟﻪ ﻭﻫﺬﺍ ﻋﻠﻲ ﺿﻴﻌﺘﻪ ﻭﻫﺬﺍ ﻋﻠﻲ
ﺻﺤﺘﻪ . ﻭﻧﻈﺮﺕ ﺇﻟﻲ
ﻗﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻲ :
" ﻭﻣﻦ ﻳﺘﻮﻛﻞ ﻋﻠﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻬﻮ ﺣﺴﺒﻪ "
ﻓﺘﺮﻛﺖ ﺍﻟﺘﻮﻛﻞ ﻋﻠﻲ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻭﺍﺟﺘﻬﺪﺕ ﻓﻲ
ﺍﻟﺘﻮﻛﻞ ﻋﻠﻲ ﺍﻟﻠﻪ.........

Yang KEDELAPAN:
"Aku memandang kepada segenap makhluk, maka aku pun melihat setiap makhluk dari mereka yg menyandarkan diri kpd makhluk yg sama sptinya, ada yg menggantungkan diri pada hartanya, ada yg menggantungkan diri pada perniagaannya, dan ada pula yg menggantungkan diri pada kesehatannya,(semua bergantung pada benda)...
Lalu aku memperhatikan firman Allah Ta'ala:
'Dan barangsiapa yg bertawakkal pada Allah maka DIA akan mencukupinya'

Maka aku tinggalkan ketergantungan kepada makhluk dan bersungguh-sungguh dalam bertawakkal pada Allah...
ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻷﺳﺘﺎﺫ: ﺑﺎﺭﻙ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﻚ

Guru: "Semoga Allah memberkahimu.."
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya …
Silahkan DICOPAS atau DI-SHARE jika menurut sobat note ini bermanfaat ….
Sekian dan salam berbagi...

Salam santun dan keep silaturahim ...
http://irman85.blogspot.com/

Continue Reading
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ISLAM IS MY CHOICE - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger